ALEPPO (Arrahmah.com) – Alih-alih melawan Zionis “Israel”, Daulah Al-Baghdadi atau biasa disebut ISIS malah merilis video yang mengancam Hamas, kelompok Mujahidin Palestina. Mereka mengatakan bahwa, kelompok dengan sayap militernya Brigade Izzuddin Al-Qassam harus berhenti menguasai teritorial Palestina. Demikian Al-Jazeera melaporkan pada Rabu (1/6/2015).
Dalam video berdurasi 16 menit yang disebar pada akun simpatisan ISIS Rabu (1/6), milisi Daulah yang bermarkas di Provinsi Aleppo-Suriah mengecam Hamas atas tindakan kerasnya terhadap kelompok Salafi di Jalur Gaza, dan kegagalannya untuk menerapkan hukum Islam secara tegas. Sementara Zionis penjajah dibiarkan mencaploki Tanah para Anbiya, Palestina.
“Inti dari jihad bukanlah membebaskan tanah…tapi jihad didefinisikan Allah sebagai berperang untuk dan menerapkan hukum Allah,” ujar seorang pria bertopeng, yang kemudian mengutuk Hamas atas hubungannya dengan Iran dan milisi syiah Libanon “Hizbullah”, juga faksi-faksi “nationalis”, “sekularis”, dan “komunis”.
“Mereka membesarkan anak-anaknya untuk menghormati bendera [Palestina],” tegas milisi ISIS, mengatakan kepada masyarakat Palestina bahwa Hamas tidak dapat menjamin keselamatan mereka.
“Jalan menuju pembebasan Palestina terbentang melalui Irak dan kami [ISIS] semakin dekat, dari hari ke hari…sementara mereka [Hamas] semakin jauh dari tujuannya.” Demikian seorang milisi lain mengutuk faksi jihad Palestina yang telah merujuk ISIS dan pendukungnya sebagai “Khawarij”, sebuah istilah yang digunakan untuk menamai kelompok yang “melanggar” pada sejarah Islam pasca peristiwa “tahkim” (masa Kekhalifahan Ali bin Abi Thalib radhiAllahu’anhu, selepas wafatnya Khalifah Utsman radhiAllahu ‘anhu, red.).
Milisi itu kemudian merujuk pada serangan ISIS di kamp pengungsian Yarmuk di ibukota Suriah Damaskus, setelah bentrok dengan kelompok Mujahidin Suriah dan Palestina, termasuk salah satu faksi yang berafiliasi dengan Hamas.
“Apa yang terjadi hari ini di Suriah, khususnya di kamp Yarmuk, demi Allah, akan terjadi di Gaza,” ancam milisi itu.
Sebelumnya, pada beberapa bulan lalu, Hamas telah menutup jaringan ISIS untuk memulai pijakannya di Gaza. (adibahasan/arrahmah.com)