RIYADH (Arrahmah.com) – Dua puluh pekerja asing dari Filipina telah memeluk Islam di sebuah masjid di Riyadh awal pekan ini setelah jama’ah selesai melaksanakan shalat tarawih.
“Ini adalah waktu untuk bersukacita bagi semua jama’ah yang bersama dengan kami malam ini,” imam masjid agung di distrik Dubhat, Malaz, Syaikh Turky Qelaiwy mengatakan setelah menyelesaikan shalat tarawih, lansir Arab News, Kamis (25/6/2015).
“Saya bangga kepada kalian dan semua orang senang menyambut kalian sebagai saudara baru dalam Islam.”
Para pekerja asing tersebut, kebanyakan dari mereka berasal dari Filipina, semua bekerja di Rumah Sakit Universitas King Abdulaziz di Riyadh.
Selasa lalu, mereka mengucapkan syahadat sebagai tanda memeluk Islam di masjid itu, menurut Gaddy Albani, seorang da’i asal Filipina yang menemani mereka.
Jama’ah memeluk mereka, sementara yang lain berfoto dan merekam proses itu.
Qelaiway mengatakan kepada Arab News bahwa orang-orang yang tahu Islam menyadari bahwa Islam adalah agama yang benar.
Dia menambahkan bahwa dengan adanya beberapa jumlah muallaf baru menunjukkan bahwa Islam tetap menjadi pilihan pertama bagi sebagian besar orang yang mencari agama baru.
“Kristen adalah agama Allah SWT. Kita semua percaya ini, tapi Islam datang untuk menggantikannya. Dengan demikian, Islam adalah agama terakhir yang diterima oleh Yang Maha Pencipta,” katanya.
Salah seorang muallaf mengatakan bahwa ia memeluk Islam setelah membaca tentang Islam.
“Saya menemukan bahwa Islam memang agama terakhir yang harus diikuti,” katanya.
April lalu, 600 pekerja Cina telah memeluk Islam setelah diperkenalkan kepada ajaran Islam oleh ulama Islam di Makkah.
Berita itu menyusul laporan sebelumnya pada Januari lalu ketika 500 pekerja Cina memeluk Islam setelah tersentuh oleh “kesederhanaan” dari pemakaman almarhum Raja Abdullah bin Abdul Aziz.
(ameera/arrahmah.com)