KAIRO (Arrahmah.com) – Sumber keamanan Mesir mengatakan pada Sabtu (20/6/2015) bahwa presiden Mesir Abdel al–Fattah al–Sisi akan segera membuat keputusan untuk membuka penyeberangan Rafah di selatan Jalur Gaza secara lebih teratur, sebagaimana dilansir oleh Ma’an News Agency.
Penyeberangan Gaza-Mesir adalah garis hidup utama menuju dunia luar bagi 1,8 juta penduduk Jalar Gaza dan jarang dibuka oleh pemerintah Mesir selama tahun lalu terutama disebabkan oleh meningkatnya ketegangan di Semenanjung Sinai.
Sisi membuka Rafah selama minggu pertama Ramadhan untuk “meredakan situasi kemanusiaan rakyat Palestina di Gaza,” ungkap direktur Perbatasan dan Penyeberangan Mesir, Mayor Jenderal Sami Mitwalli mengatakan kepada Ma’an.
Presiden Mesir dilaporkan berencana untuk terus membuka penyeberangan itu untuk “acara-acara publik, apakah meliputi acara-acara keagamaan atau yang lain,” tambah Mitwalli.
Selama seminggu terakhir, Mitwalli mengatakan bahwa ada sekitar 4.000 warga Palestina yang meninggalkan Gaza menuju Mesir melalui Rafah, dan lebih dari seribu orang lainnya yang memasuki Gaza. Selain itu, 188 truk bahan bangunan yang disumbangkan oleh Qatar diizinkan masuk ke Gaza.
Potensi kenaikan lalu lintas melalui Rafah datang saat warga Gaza masih berada di bawah blokade militer “Israel” selama hampir sembilan tahun. Warga Gaza berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka karena adanya pembatasan barang yang masuk dan keluar dari Gaza.
Meskipun awalnya persimpangan yang dibuka pada Sabtu itu rencananya hanya untuk tiga hari, akan tetapi setelah ada permintaan dari Otoritas Palestina, Mesir setuju untuk tetap membuka Rafah selama seminggu penuh, yang merupakan periode terpanjang dalam tahun ini.
(ameera/arrahmah.com)