KABUL (Arrahmah.com) – Perang di Afghanistan yang dimulai sejak tahun 2001 ketika Amerika Serikat menyerbu negeri kaum Muslim tersebut untuk menggulingkan Taliban dari kekuasaan, telah menewaskan hampir 100.000 orang dan melukai ratusan ribu
lainnya, ujar laporan terbaru yang dikeluarkan oleh Universitas Brown.
Penelitian yang dikeluarkan oleh Universitas Brown, Institut Watson untuk Studi Internasional, meneliti kematian terkait perang, cedera dan pengungsian di Afghanistan dan Pakistan dari tahun 2001 sampai tahun lalu, ketika pasukan penjajah AS dan sekutunya meninggalkan Afghanistan.
Kematian warga sipil dan militer di kedua negara hampir berjumlah 149.000 orang dengan 162.000 lainnya terluka parah, ujar penulis laporan, Neta Crawford seperti dilansir Al Arabiya.
Memperhatikan kenaikan angka tahunan untuk korban tewas dan terluka dalam beberapa tahun terakhir, dia menambahkan bahwa angka-angka tersebut menunjukkan perang di Afghanistan tidak berakhir.
Angka-angka yang dikeluarkan oleh penelitian tersebut berdasarkan pada statistik dari PBB di Afghanistan serta sumber-sumber lainnya, lapor AP.
Kematian warga sipil mencapai puncak di tahun 2007 dengan lebih dari 17.700 kematian yang dilaporkan oleh UNAMA.
Laporan tersebut menyimpulkan bahwa 26.270 warga sipil Afghanistan tewas dan 29.900 terluka sebagai akibat langsung dari perang. Angka keseluruhan termasuk korban tewas dari kalangan sipil, Taliban dan tentara serta pekerja bantuan dan wartawan. (haninmazaya/arrahmah.com)