GARISSA (Arrahmah.com) – Seorang juru bicara militer Mujahidin Asy-Syabaab mengatakan kelompoknya bertanggung jawab atas pembunuhan terhadap 25 polisi Kenya di sebuah desa di utara kota Garissa, namun Kementerian Dalam Negeri Kenya melalui akun resmi Twitternya mengklaim bahwa tidak ada petugas polisi yang tewas.
Sheikh Abdiaziz Abu Musab mengatakan pada Selasa (26/5/2015) bahwa 20 petugas tewas ketika pejuang Asy-Syabaab menyerang mereka pada Senin (25/5) malam di desa Yumbis sekitar 70 km dari utara Garissa, sementara polisi lainnya tewas ketika
sebuah kendaraan polisi menghantam bom ranjau yang ditanam oleh Asy-Syabaab, ujar laporan Reuters.
“Kami mengambil semua senjata mereka. Ada beberapa pasukan Kenya yang lolos dalam penyergapan,” ujarnya yang menambahkan bahwa lima kendaraan polisi telah dibakar dalam serangan itu.
Reporter Al Jazeera, Mohammed Adow mengatakan polisi Garissa telah mengonfirmasi bahwa 20 petugas polisi tewas dalam serangan.
Para polisi tengah berpatroli di antara Garissa dan kamp pengungsi Dadaab saat sebuah bom ranjau meledak dan kelompok kedua yang bereaksi terhadap panggilan darurat atas serangan pertama menjadi target tembakan.
Beberapa korban melarikan diri dan tiba di sebuah kamp pengungsi di dekat lokasi kejadian, tambah laporan Al Jazeera.
Seorang pejabat Kenya yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan kepada Al Jazeera, setidaknya lima polisi hilang dan empat kendaraan telah dibakar.
Asy-Syabaab telah melakukan beberapa serangan di Kenya sebagai pembalasan atas keterlibatan militer Kenya di Somalia.
Sebelumnya Asy-Syabaab telah mengeluarkan peringatan untuk Kenya bahwa perang panjang dan mengerikan akan terus terjadi di Kenya kecuali jika Kenya menarik pasukannya dari Somalia. (haninmazaya/arrahmah.com)