PALESTINA (Arrahmah.com) – Puluhan pemukim Yahudi “Israel” memaksa masuk dan menduduki kompleks Masjid Al-Aqsa pada Senin (25/5/2015) untuk merayakan hari Shavuot Yahudi, seorang pejabat Palestina mengatakan, sebagaimana dilansir WB.
“Sedikitnya 60 pemukim Yahudi yang terdiri dari beberapa kelompok – dikawal oleh polisi ‘Israel’ – menyerbu kompleks tempat suci [umat Islam] itu melalui Gerbang Al-Magharbeh,” Syaikh Omar Al-Qiswani, direktur Masjid Al-Aqsa, mengatakan kepada Anadolu Agency.
“Para pemukim menginspeksi kompleks ini,melewati Al-Qibali dan Majid Kubah Batu, dan mencoba untuk melakukan ritual Talmud sebelum meninggalkan kompleks melalui Gerbang Al-Silsila,” katanya.
Al-Qiswani menambahkan bahwa tentara “Israel” telah menahan lima warga Palestina di dalam kompleks itu dan memindahkan mereka ke pusat penahanan di Kota Tua Yerusalem.
Ketegangan begitu terasa di lokasi sejak Ahad pagi (24/5) dengan latar belakang hasutan oleh beberapa organisasi Yahudi kepada para pendukungnya untuk memasuki situs itu massal untuk menandai hari spesial Yahudi.
Israel menduduki Yerusalem Timur saat Perang Timur Tengah 1967. Mereka kemudian mencaplok kota suci itu pada tahun 1980, mengklaimnya – selain Yerusalem Barat – sebagai ibukota terpadu negara Yahudi. Mereka memproklamirkan diri dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.
Pada September 2000, kunjungan ke Al-Aqsa oleh politisi “Israel” yang kontroversial Ariel Sharon memicu apa yang kemudian dikenal sebagai “Intifada Kedua,” sebuah perlawanan rakyat terhadap dekade panjang pendudukan “Israel” di mana ribuan warga Palestina gugur.
(banan/arrahmah.com)