HANOVER (Arrahmah.com) – Kelompok hak asasi manusia secara luas mengutuk tindakan biadab yang dilakukan polisi Hanover terhadap imigran Muslim, setelah video pada WhatsApp menunjukkan perwira Jerman yang memaksa seorang imigran Muslim untuk makan daging babi busuk dari lantai hanya untuk hiburan.
Kelompok hak asasi manusia Pro Asyl mengutuk insiden tersebut dan menggambarkannya sebagai tindakan yang sudah sampai pada taraf rasisme yang mengerikan dan biadab, dan menuntut untuk dilakukan penyelidikan terhadap polisi yang terlibat dalam tindakan biadab tersebut. Demikian Agence France Presse melaporkan pada Selasa (19/5/2015), sebagaimana dilansir oleh onislam.net.
Insiden mengejutkan itu terungkap setelah stasiun radio Jerman Norddeutscher Rundfunk (NDR) yang berbasis di Hamburg menayangkan sebuah laporan tentang dua insiden pelecehan imigran di kantor polisi Hanover.
“Kami menerima keluhan pekan lalu bahwa pelecehan tersebut di lakukan di sebuah departemen kepolisian federal,” Jaksa Agung Thomas Klinge mengatakan kepada NDR, Russia Today melaporkan.
Polisi telah dikerahkan untuk mencari rumah polisi yang diduga terlibat dalam tindakan tersebut.
Dalam viseo Whatsapp itu, terlihat petugas kepolisian mencekik pencari suaka Afganistan dan memaksa Muslim Maroko untuk makan daging babi busuk dari lantai.
Dalam satu kasus melibatkan seorang imigran Muslim berusia 19 tahun dari Afghanistan yang ditangkap Maret 2014 di stasiun kereta api Hanover karena tidak memiliki paspor yang masih berlaku.
Penyelidikan yang dilakukan oleh NDR menemukan pesan komunikasi antara polisi di Whatsapp di mana seorang perwira menulis: “Aku mengusirnya pergi. Seorang Afghanistan. Dengan dilarang masuk (ke Jerman, saya memasukkan jari saya ke hidungnya dan dia tersedak. Itu lucu dan…… aku menyeretnya dengan kaki terbelenggu melalui stasiun. Itu keren. Dia menjerit seperti babi. Itu adalah hadiah dari Allah.”
Kasus kedua adalah penangkapan seorang Muslim Maroko yang juga berusia 19 tahun di sebuah stasiun kereta api karena tidak bisa memperlihatkan tiket kereta api regional; ia kemudian diserang oleh polisi.
Setelah merekam tindakan biadab yang dilakukannya, seorang perwira menulis di Whatsapp, “Dengarkan dia menjerit seperti babi.”
“Kemudian bajingan itu menelan sisa-sisa makanan daging babi busuk di kulkas dari lantai,” tambah petugas polisi.
Laporan NDR itu muncul di tengah kekhawatiran bahwa permusuhan terhadap pencari suaka di Jerman mulai tumbuh.
Hal ini menyusul laporan PBB yang diterbitkan pada awal bulan ini yang memperingatkan tentang berkembangan gerakan rasis dan Islamofobia di Jerman. PBB mendesak pemerintah untuk mengambil tindakan yang lebih tegas terhadap kekerasan rasis dan diskriminasi. (ameera/arrahmah.com)