JAKARTA (Arrahmah.com) – Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin mengatakan masyarakat internasional harus peduli atas kasus yang menimpa Muslim Rohingya di Myanmar.
Din menilai harus ada langkah masyarakat internasional terutama lembaga internasional seperti PBB, OKI, ASEAN untuk menyakinkan dan mendesak agar negara Myanmar mau mengakui kewarganegaraan Rohingya. Sebab, sulit bagi Myanmar mau mengakui Rohingya.
“Selain itu kita harus betul mendesak pemerintah indonesia agar mendorong kepada pemerintah (Indonesia) untuk menanggulangi pengungsi Rohingnya yang ada di Aceh,” kata Din saat diskusi publik yang bertajuk ‘Nestapa Kemanusiaan, Save Rohingya’ di Pusat Dakwah Muhammadiyah, Kamis (22/5/2015), dikutip dari ROL.
Dari diskusi ini, kata Din, diharapkan menjadi upaya agar pemerintah dapat terima dan menyantuni pengungsi Rohingya. Menurutnya, tidak ada salahnya agar Indonesia dapat menempatkan pengungsi di pulau untuk memberikan pemberdayaan.
“Pemerintah bisa menghibahkan pulau. Masih banyak pulau yang belum dihuni, tentu tidak untuk selamanya, inilah sebuah wawasan kemanusiaan,” ujarnya.
Din mengatakan, Muhammadiyah Disaster Management Center /MDMC untuk segera berangkat ke Aceh dan fokus kepada pengungsi tamu saudara-saudara sesama manusia. Ia menilai agar permasalahan ini tidak perlu dikaitkan dengan sentimen keagamaan.
Meski demikian, Din tidak memungkiri adanya dimensi agama dan dimensi etnik. Ia menambahkan, kondisi ini adalah permasalahan nestapa kemanusiaan yang menimpa jutaan manusia yang tertindas terusir dari negeri akibat sikap rezim berkuasa di myanmar. Mereka sudah berada di wilayah itu sejak berabad-abad. “Ini adalah sebuah pelanggaran HAM.” (azm/arrahmah.com)