TEPI BARAT (Arrahmah.com) – Seorang wartawan foto Palestina pada Sabtu (16/5/2015) ditembak matanya oleh tentara “Israel” saat meliput bentrokan yang pecah di dekat kota Nablus, Tepi Barat. Padahal, sebelumya, zionis penjajah itu berteriak kencang atas kebebasan pers di pentas “Charlie Hebdo”, Perancis beberapa waktu lalu.
Menurut MEMO, Ahad (17/5), Nedal Eshtayah, seorang wartawan foto yang bekerja untuk kantor berita Xinhua China dan lembaga Safa Palestina. Ia ditembak dengan peluru karet di mata kirinya dan dibawa ke sebuah rumah sakit di Nablus untuk menerima perawatan medis.
“Kelopak mata Eshtayah ini rusak, menyebabkan mata kirinya membengkak,” kata sumber medis kepada Anadolu Agency dengan syarat anonimitas.
Ia mengatakan wartawan foto itu telah menerima perawatan medis di rumah sakit dan kemudian pulang ke rumah.
Eshtayah, untuk bagian itu, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa peluru karet menembus masker kaca anti-gas air matanya dan menghantam matanya.
“Tentara ‘Israel’ mulai menembak secara membabi buta kepada demonstran dan personil media,” tambahnya.
Pasukan tentara “Israel” bentrok pada hari Sabtu (16/5) dengan puluhan warga Palestina di Nablus selatan selama Maret untuk mengenang penjajahan ke-67 tahun pada “Nakba Day”.
Palestina telah menandai peringatan masa terjajahnya dengan pawai dan unjuk rasa sejak Jumat (15/5).
Pada tanggal 15 Mei setiap tahun, Palestina menandai “Hari Nakba” – ketika negara (tak berdaulat) “Israel” didirikan – untuk menegaskan kembali hak mereka untuk kembali ke tanah dari nenek moyang mereka yang direnggut secara paksa oleh kelompok Zionis pada tahun 1948.
Istilah “Nakba” – “bencana” dalam bahasa Arab – yang digunakan oleh warga Palestina untuk menunjukkan pengusiran massa dan perpindahan dari rumah leluhur mereka dan tanah dalam sejarah Palestina pada tahun 1948.
Yahudi memperingati kesempatan yang sama dalam bentuk “Hari Kemerdekaan ‘Israel’.” (adibahasan/arrahmah.com)