KUALA LUMPUR (Arrahmah.com) – Malaysia menahan sebanyak 1.018 pengungsi Bangladesh dan Rohingya Arakan setelah mereka tiba di Malaysia dengan menggunakan tiga kapal pada Senin (11/5/2015), ungkap polisi, sehari setelah pihak berwenang Indonesia menyelamatkan sebanyak 600 Muslim Rohingya yang terdampar di lepas pantai Aceh, sebagaimana dilansir oleh World Bulletin.
Lebih dari 100.000 Muslim Arakan telah melarikan diri dari kekerasan dan kemiskinan di Myanmar sejak 2012. Sebagian besar mereka menggunakan kapal pedagang menuju Thailand, di mana mereka kemudian menjadi korban perdagangan manusia dan ditahan di kamp-kamp hutan yang kumuh sampai mereka membayar uang tebusan.
Polisi di pulau Langkawi, barat laut Malaysia, mengatakan bahwa ada tiga kapal yang tiba pada tengah malam untuk membongkar para pengungsi, tetapi hanya satu perahu yang ditemukan, kepala kepolisian Langkawi Harrith Kam Abdullah mengatakan kepada Reuters.
Sebanyak 555 orang Bangladesh dan 463 orang Rohingya Arakan, termasuk diantaranya 99 perempuan dan 54 anak-anak, mendarat secara ilegal dan akan diserahkan kepada departemen imigrasi, tambahnya.
Diperkirakan sebanyak 25.000 orang Rohingya Arakan dan Bangladesh tiba di Malaysia dengan menumpang kapal penyelundup selama tiga bulan pertama tahun ini, dua kali lebih banyak dibandingkan dengan periode yang sama pada 2014, badan pengungsi PBB UNHCR mengatakan.
Malaysia, salah satu negara di Asia Tenggara yang memiliki perekonomian yang kaya, telah lama menjadi magnet bagi imigran ilegal dari negara-negara miskin di wilayah tersebut.
(ameera/arrahmah.com)