LILONGWE (Arrahmah.com) – Di saat semakin meningkatnya jumlah pemuda Malawi yang pengangguran, komunitas Muslim di negara itu telah meluncurkan program pelatihan kejuruan yang dikelola oleh Dana Zakat Islam (IZF), untuk membekali mereka dengan keterampilan yang diperlukan untuk menciptakan sebuah “masyarakat yang mandiri” untuk “pemimpin masa depan“ di negara Afrika bagian selatan.
“Tingkat pengangguran di kalangan para pemuda di negeri ini cukup mengkhawatirkan dan menyedihkan. Situasi saat ini melukiskan gambaran sepertinya kita sengaja mengabaikan kesejahteraan mereka,” Mohamed Osman, direktur dana nasional Mohamed Osman, mengatakan kepada OnIslam.net, Ahad (10/5/2015).
“Situasi ini menyerukan sebuah upaya bersama untuk mengubah gambaran buruk ini. Program pelatihan kejuruan telah diperkenalkan untuk membangun harapan dan semangat kemandirian di kalangan pemuda.”
“Sejak kemerdekaan, pemuda Malawi telah dianggap pemimpin masa depan, tapi sayangnya, belum ada usaha maksimal untuk memberdayakan mereka ke arah ini. Oleh karena itu kami telah dipaksa untuk menciptakan ini dalam menanggapi kebutuhan pertumbuhan anak muda,” kata Osman.
“Kecuali jika, kita menciptakan bisnis atau kesempatan kerja bagi kaum muda kita, yang merupakan mayoritas di negeri ini, masa depan Malawi dipertaruhkan. Program ini merupakan langkah ke arah yang benar.“
Osman memperingatkan bahwa negara itu mengalami peningkatan dekadensi moral di kalangan pemuda karena kebanyakan para pemuda itu tidak memiliki kegiatan apapun untuk dilakukan.
“Mereka mengalami kebosanan dan frustrasi. Pelatihan ini akan berfungsi untuk mengalihkan perhatian mereka dari terlibat dalam perilaku yang merusak.”
“Para pemuda cukup rentan terhadap berbagai tantangan, oleh karena itu harus ada upaya untuk memberdayakan mereka, kami akan mengumpulkan pasukan dari generasi yang terbuang,” tambah Osman.
Malawi dianggap sebagai bangsa para pemuda mendominasi populasinya, sekitar 75% dari 16 juta penduduk negara itu.
Meskipun program ini menjadi inisiatif dari dana Zakat, Osman menegaskan bahwa program itu terbuka untuk semua pemuda apapun agama mereka.
(ameera/arrahmah.com)