DAMASKUS (Arrahmah.com) – Sejumlah 499 warga sipil tewas, termasuk 110 anak-anak dan 79 perempuan, dalam 50 pembantaian yang terjadi pada bulan April. Demikian lapor Syrian Network for Human Rights (SNHR) sebagaimana dikutip The Anadolu Agency, Selasa (05/05/2015).
Lembaga HAM penentang rezim Assad yang berbasis di London itu mengatakan bahwa, pasukan tentara rezim Suriah melakukan 50 pembantaian yang sebagian besar berlangsung di Idlib di bagian utara negara dan pasukan oposisi melakukan satu pembantaian “karena kesalahan (teknis)”.
SNHR mendefinisikan bahwa sebuah serangan, yang setidaknya menyebabkan lima orang tewas, disebut sebagai pembantaian.
Menurut laporan itu, pasukan rezim melakukan 19 pembantaian di Idlib, 11 di Aleppo, tujuh di Dara’a, empat masing-masing di Rif Dimashq dan Hama, tiga di Homs dan satu pembantaian masing-masing di Deir al-Zour, Raqqa dan Hasakah.
Pasukan rezim dilaporkan menggunakan artileri, bom barel, serangan mortir dan sejumlah teknik eksekusi dalam membantai warga sipil.
Sementara itu, menurut definisi SNHR, pasukan oposisi melakukan “pembantaian” ketika mereka secara acak menembaki kota al-Salamiya di provinsi Hama. Tujuh warga sipil tewas, termasuk dua anak, dan 18 orang luka-luka.
Perang Suriah, sekarang memasuki tahun kelima, telah menewaskan lebih dari 220.000 orang dan memaksa hampir empat juta orang meninggalkan negaranya.
(adibahasan/arrahmah.com)