FRANKFURT (Arrahmah.com) – Alhamdulillah, setelah Januari 2014 pendidikan Islam diperkenalkan di SD wilayah Hesse, kini pemerintah Jerman berupaya merumuskan sebuah pendidikan Islam untuk Muslimin pada semua jenjang pendidikan di negara itu. Artinya, pendidikan Islam akan ditempatkan sejajar dengan pendidikan Kristen dan Yahudi. Langkah ini dilklaim untuk melawan ekstremisme. Demikian Republika melansir laporan CSM, Kamis (30/4/2015).
“Pengetahuan tentang teologi Islam, filsafat, psikologi, strategi wacana, dan diskusi adalah penangkal terbaik untuk melawan ekstremisme,” ujar Harry Harun Behr dari Universitas Frankfurt kepada Christian Science Monitor, pekan lalu.
Behr merupakan penanggung jawab pelatihan guru-guru Islam di sekolah menengah di Hessen. Ia yakin bahwa pelajaran Islam merupakan hal yang penting di sekolah-sekolah Jerman.
Selama beberapa tahun terakhir, pemerintah telah mengalokasikan 20 juta euro untuk membangun empat pusat teologi Islam di negara itu. Pusat teologi itu dibangun di beberapa universitas besar.
“Menjadi bagian dari sebuah universitas terkenal di dunia, berarti Islam tidak lagi berdiri di luar,” terang Omar Hamdan, seorang keturunan Palestina yang mengepalai pusat studi Islam di Tübingen University, seperti dilansir onislam.net, Rabu (29/4).
Menurutnya, kepentingan untuk memasukkan mata pelajaran Islam ke dalam kurikulum sekolah dan universitas telah meningkat di Jerman. Hal itu terjadi setelah adanya beberapa serangan yang dilakukan oleh kelompok ekstremis yang mengatasnamakan Islam. “(Sekarang) Kami (pendidikan Islam) berdiri sejajar dengan sekolah-sekolah teologi lain,” lanjutnya.
Pendidikan Islam ditujukan untuk menghilangkan kesalahpahaman terhadap ajaran Islam. Apalagi, ratusan pemuda Eropa telah bergabung dengan kelompok ISIS di luar negeri.
Jerman memiliki jumlah penduduk Muslim terbesar kedua di Eropa setelah Perancis. Islam juga merupakan agama terbesar ketiga di Jerman setelah Protestan dan Kristen Katolik.
Jerman diyakini menjadi rumah bagi hampir 4 juta Muslim, termasuk 220 ribu Muslim di Berlin. Sekitar dua pertiga di antaranya adalah warganegara atau keturunan Turki.
(adibahasan/arrahmah.com)