MAJALENGKA (Arrahmah.com) – Kaya tapi miskin. Demikian gambaran yang terjadi di Indonesia sebagaimana terungkap dalam acara Majelis Siyasi Hizbut Tahrir Indonesia DPD 2 Majalengka di Masjig Agung Al Imam Majalengka, Ahad (26/4/2015). Acara yang bertema #Indonesiakitaterancam Neoliberalisme dan Neoimperialisme
tersebut dihadiri ratusan Umat Islam dari berbagai daerah di Majalengka
Diketahui negeri Indonesia adalah negeri yang kaya raya. Areal hutannya paling luas. Alamnya indah.Potensi kekayaannya luar biasa. “Tapi anehnya yang menguasai Indonesia adalah asing,” ujar Aktivis HTI, Ustadz Agung Wisnu Wardadhana di depan ratusan umat Islam, seperti dilaporkan Abu Ziad.
Bendera asinglah, kata dia, yang berkibar dari Sabang sampai Merauke mengeruk kekayaan minyak dan tambang Indonesia.Belum lagi masalah sosial seperti pergaulan bebas,kesehatan,listrik dan kenaikan BBM. Alhasil kerusakan terjadi di segala bidang.
“Sumber masalahnya adalah adanya neoliberalisme dan neoimperialisme dinegeri ini, dan itu harus dicampakkan,” ujarnya.
Ustadz Nurhilal Ahmad MSi, pengurus HTI Jawa Barat mengatakan bahwa neoliberalisme dan neoimperialisme adalah haram, karena itu harus ditinggalkan dari bumi Indonesia. “Solusinya kita harus kembali kepada Islam dengan menegakkan syariat Islam dan Khilafah,” katanya.
Untuk itulah HTI akan mengadakan rapat dan pawai akbar di sejumlah kota di seluruh Indonesia dengan tema selamatkan Indonesia dari cengkraman neoliberalisme dan neoimperialisme. Untuk wilayah Jawa Barat dipusatkan di lapangan Gasibu Bandung pada Kamis 14 Mei 2015 yang akan datang, insya Allah Ta’ala. (azmuttaqin/arrahmah.com)