IDLIB (Arrahmah.com) – Mujahidin Jabhah Nushrah dan kelompok lainnya membuat kemajuan pada Jum’at (24/4/2015) dalam operasi bersama di benteng terakhir rezim Nushairiyah Suriah di barat laut Suriah, provinsi Idlib, ujar laporan kelompok pemantau.
Serangan yang dimulai pada Kamis (23/4) telah menyaksikan Mujahidin Jabhah Nushrah dan sekutunya merebut empat pos pemeriksaan di sekitar kota Jisr al-Shughur, ujar laporan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR).
“Ada bentrokan sangat sengit yang berlangsung sejak pagi hari dan pemboman udara intensif. Rezim telah melakukan 34 serangan udara di daerah sejak Jum’at pagi,” ujar Direktur SOHR, Rami Abdel Rahman kepada AFP.
Dia melanjutkan bahwa Jabhah Nushrah telah melakukan serangkaian operasi syahid di pinggiran kota dan mengirimkan 15 pejuangnya ke dalam kota tersebut.
Koalisi kelompok-kelompok Islam menguasai dua pos pada Jum’at pagi dan memerangi pasukan pro-rezim untuk menguasi tiga pos lainnya di sekitar kota, lanjut laporan.
Pada akun resmi Twitter dan Facebook, Jabhah Nushrah memposting gambar bahan peledak dan bangunan yang hancur, mengatakan bahwa mereka akan membebaskan Jisr al-Shughur dari pasukan Assad.
Cabang lokal dari kelompok aktivis Komisi Jenderal Revolusi Suriah mengatakan pejuang Suriah mulai menyerang kota dari utara dan meninggalkan pasukan rezim menggelepar.
Rezim Nushairiyah Suriah menjadikan Jisr al-Shughur sebagai ibukota provinsi setelah koalisi Mujahidi menyerbu kota Idlib dan menguasainya pada bulan lalu.
Rezim masih menguasai sebuah kota kecil, Ariha di wilayah timur dan sebuah pangkalan militer di Al-Mastumah, tepat di sebelah selatan kota Idlib.
Jika Mujahidin berhasil merebut Jisr al-Shughur, maka akan memotong akses rezim ke jalan raya utama yang menghubungkan Idlib dengan Lattakia.
Jika kelompok-kelompok oposisi menyerbu, mereka akan mampu meluncurkan serangan tambahan di Lattakia, ujar Charles Lister saat mengunjungi rekannya di Brookings Doha Center.
“Ini akan sangat berbahaya bagi rezim,” ujarnya.
Saat ini Jabhah Nushra dan sekutunya telah mengontrol banyak wilayah di provinsi Idlib. (haninmazaya/arrahmah.com)