JAKARTA (Arrahmah.com) – Dalam Pidatonya di Konferensi Asia Afrika, Rabu (22/4/2015), Presiden Jokowi mengatakan, “Kita dan dunia masih berutang kepada rakyat Palestina. Dunia tidak berdaya menyaksikan penderitaan rakyat Palestina yang hidup dalam ketakutan dan ketidakadilan akibat penjajahan yang berlangsung begitu lama.Kita tidak boleh berpaling dari penderitaan rakyat Palestina, kita harus terus berjuang bersama mereka. Kita harus mendukung lahirnya sebuah negara Palestina yang merdeka….”
Menyikapi pidato itu, Pemuda PUI sangat mengapresiasi. “Ini pidato strategis sebagai mana sifat politik luar negeri Indonesia, bebas aktif. Ini sejalan dengan alinea I dan alinea IV Pembukaan UUD 1945 dan bukan hal baru. Jokowi jangan hanya garang di KAA,” ujar Raizal Arifin Ketua Umum PP Pemuda PUI secara tertulis kepada Arrahmah.com.
Namun menurut Azam, begitu dia biasa disapa, “Jokowi jangan sekedar pandai beretorika di forum KAA. Seperti hanya menunaikan kewajiban janji manis saat kampanye. Harus konkrit. Buatlah lembaga permanen. Semua anggota negara Asia-Afrika bersatu dalam kelembagaan itu. Buka hubungan dagang dan kerjasama strategis.”
Sebagaimana diketahui, negara-negara Asia-Afrika sangat setuju dengan kemerdekaan Palestina. Karena hakikatnya, kedaulatan Palestina adalah bagian terpenting dari persatuan Asia-Afrika. Palestina bagian dari kawasan Asia Afrika.
Lanjutnya, organisasinya Pemuda PUI secara konsisten akan terus mengawal dan mendukung upaya kemerdekaan Palestina. “Kita akan terus mendorong adanya persatuan umat Islam negara-negara Islam di Asia-Afrika. Bagi Pemuda PUI (Indonesia), hubungan Indonesia dan Palestina bukan sekedar hubungan antar negara dalam satu kawasan, yaitu Asia. Tapi lebih kepada hubungan saudara ideologis yang mutlak. “Palestina adalah kiblat awal umat Islam, kita wajib membela dan memperjuangkan kemerdekaan bangsa Palestina,” pungkas Raizal Arifin di Jakarta, Jum’at (24/4/l 2015). (azmuttaqin/arrahmah.com)