SIDNEY (Arrahmah.com) – Di tengah meningkatnya tren Islamophobia di barat, seorang wanita Australia, Stacey Eden, malah membela Muslimah berkerudung dari pelecehan di sebuat kereta api. Stacey menggambarkan bahwa kerudung sebagai bagian dari kesopanan perempuan.
“Dia memakai kerudung itu untuk dirinya sendiri, kan? Dia memakai itu karena dia ingin tampail sopan, bukan karena orang-orang seperti Anda yang akan duduk di sana dan tidak menghormati dia.” Kata Stacey Eden.
Peristiwa pembelaan Eden terhadap Muslimah berkerudung itu berawal tatkala ia menumpang kereta api di Sydney. Kala itu ia melihat sejumlah muslim diberondong pertanyaan oleh wanita lanjut usia yang duduk dekatnya.
Wanita itu menyalahkan mereka atas berbagai peristiwa pemenggalan kepala, perang dan serangan teror di Kenya serta Suriah.
“10 menit sebelum saya menekan tombol ‘rekam’ di telepon, kejadian itu sudah berlangsung,” kata Eden.
Eden, yang merasa hal itu sudah keterlaluan kemudian menyela perkataan wanita itu yang dianggap sudah keterlaluan.
“Hormatilah sedikit, … Jika Anda tidak punya bahan untuk mengatakan hal-hal yang baik, tak usah berkata apa-apa”.
Eden kemudian memposting rekaman itu di Facebook dengan menambahkan catatan singkat.
“Orang-orang seperti itu membuatku kesal. Dia mengatakan banyak hal yang cukup mengerikan dan menyakitkan sebelum saya berbicara. Setelah aku membela mereka, ia (pelaku) pun berhenti,” tulis Eden.
Video itu sudah ditonton lebih dari 400.000 kali dan menarik ratusan komentar.
“Kau pantas dipuji karena membela bagi orang-orang ini, jadi saya akan mengatakan, bagus, dan teruslah bekerja untuk kemanusiaan,” kata sebuah komentar.
Memuji tindakan yang dilakukan oleh Eden, Mariam Veiszadeh, dari Islamofobia Register Australia, mengatakan kepada Sydney Morning Herald bahwa ia tersentuh dengan sikap Ms. Eden.
“Kami berharap bahwa tindakannya menginspirasi orang lain untuk berdiri melawan fitnah ras atau agama,” katanya.
Eden mengungkapkan di halaman Facebooknya, “saya tidak menyangka bagaimana sesuatu yang begitu kecil akan berakhir menjadi begitu penting.”
“Aku benar-benar menangis membaca pesan yang disampaikan orang-orang kepada saya.“
Muslim, yang telah berada di Australia selama lebih dari 200 tahun, membentuk 1,7 persen dari populasi Australia yang berjumlah sekitar 20 juta.
(ameera/arrahmah.com)