MOSKOW (Arrahmah.com) – Presiden Rusia Vladimir Putin telah membuka jalan bagi pengiriman rudal sistem pertahanan udara S-300 ke Iran, sebuah langkah signifikan yang akan meningkatkan kemampuan militer Teheran, seperti dilaporkan Al Jazeera.
Menteri Luar Negeri AS, John Kerry keberatan dengan keputusan Moskow dalam sebuah panggilan telepon ke Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.
Sekretaris Pers Gedung Putih Josh Earnest mengatakan kesatuan dan koordinasi dengan negara-negara seperti Rusia sangat penting untuk keberhasilan negosiasi terkait kesepakatan nuklir.
Washington mengatakan Moskow memainkan peran konstruktif dalam pembicaraan nuklir Iran meskipun ada perbedaan yang tajam antara Rusia dan Barat atas Ukraina.
Juru bicara Putin mengatakan sistem rudal bisa dikirim ke Iran setiap saat.
Rusia menandatangani kontrak senilai 800 juta USD untuk menjual sistem rudal S-300 pada tahun 2007, namun ditangguhkan pengirimannya tiga tahun kemudian karena keberatan yang kuat dari Amerika Serikat dan “Israel”. Putin pada Senin (13/4/2015) mencabut larangan itu.
Sistem rudal S-300 memiliki jangkauan hingga 200 km dan kemampuan melacak dan menyerang beberapa target secara bersamaan, merupakan salah satu senjata pertahanan udara paling canggih di dunia.
“S-300 adalah senjata defensif secara eksklusif, yang tidak dapat melayani tujuan ofensif dan tidak akan membahayakan keamanan negara manapun termasuk tentu saja ‘Israel’,” klaim Lavrov.
Dikerahkan dalam jumlah besar, sistem dapat memberikan jera yang kuat terhadap setiap serangan udara.
(haninmazaya/arrahmah.com)