JAKARTA (Arrahmah.com) – Yaman pasca kudeta Syiah Houtsi, WHO melaporkan pada Selasa ((7/4/2015) bahwa sedikitnya 540 orang tewas dan 1.700 terluka selama hampir tiga pekan itu.
Pemberontak Houtsi menguasai sebagian besar Yaman, termasuk ibukota Sana’a, yang memicu keprihatinan sejumlah negara bahwa Alqaidah dapat memanfaatkan kekosongan kekuasaan di sana.
Lebih dari 334 ribu orang mengungsi di negeri itu akibat pertempuran dan 254.400 lagi mencari perlindungan di luar negeri, kata WHO. “Keadaan kemanusiaan sangat genting, dengan pemadaman listrik dan air serta kekurangan bahan bakar semakin memperburuk keadaan,” katanya.
Serangan terhadap petugas kesehatan dan sarana kesehatan terjadi di Sana’a dan kota Saada serta Aden. Sejak 30 Maret, tiga relawan petugas ambulans ditembak dan dibunuh saat bertugas, kata WHO.
Menaggapai aksi kudeta Syaih di Yaman dan kekejamannya, Ustadz Anung Al Hamat, Direktur Forum Studi Sekte-Sekte Islam, menyatakan Syiah bisa dibilang sebagai manusia buruk.
“Jika ada tawanan Sunni oleh mereka pasti disiksa dengan dahsyat, tanpa kecuali: balita, anak kecil, lansia, wanita,” jelasnya kepada Arrahmah.com Jumat (10/4/2015)
Menurut dai yang getol mendakwahkan kesesatan Syiah ini, seperti aksi Syaih Houtsi meledakan pabrik susu. yang banyak memakan korban jiwa baru-baru ini.
“Mereka ekspos bahwa pelakunya adalah koalisi Arab. karena mereka tahu media sangat efektif untuk meraih simpati masyarakat. Harapannya, masyarakat dunia akan mengutuk pasukan koalisi dan simpatik trhadap Syiah,” ungkap Ustadz Anung.
Puji aksi militer Raja Salman
Terkait, Ustadz Anung juga memuji tindakan militer yang diambil Raja Salman di Yaman untuk menyelamatkan kaum Muslimin Ahlusunnah wal jamaah.
“Langkah Raja Salman perlu diacungi jempol dalam memberangus Syiah durjana,” tegasnya.
Menurutnya, semoga dia termasuk dalam kategori yang disabdakan Nabi shallalahu alaihi wa sallam: “Thuubaa liman biyadihi mafaatihul khair wa maghaaliq li as syarr -au kamaa qaala- (beruntunglah bagi orang yang melalui tangannya pintu-pintu kebaikan terbuka dan pintu-pintu keburukan tertutup).” (azmuttaqin/arrahmah.com)