LONDON (Arrahmah.com) – Seorang imam yang pernah menjadi imam di sebuah masjid London barat yang dikenal sering mengkritik Bashar al-Assad telah ditemukan tak bernyawa dengan luka tembakan, menurut laporan yang dilansir Guardian pada Selasa (7/4/2015).
Investigasi pembunuhan telah diluncurkan oleh polisi setelah Syaikh Abdul Hadi Arwani, ulama kelahiran Suriah, mantan imam masjid An-Noor, ditemukan tewas di dalam mobilnya di Wembley, London bagian barat daya, pada Selasa pagi.
Polisi Metropolitan,mengatakan bahwa korban ditemukan sedang duduk di Volkswagen Passat berwarna gelap di Greenhill, di persimpangan dengan The Paddocks di Wembley, lansir Guardian.
Petugas polisi kemudian datang ke Wembley bersama dengan ambulans setelah menerima laporan tentang seorang pria tewas yang diyakini ditembak di dadanya.
Polisi akan mengatur pemeriksaan otopsi pada jasad Syaikh Arwani.
Syaikh Arwani diketahui pernah belajar di Yordania sebelum pindah ke Inggris di mana ia mengajar di Slough dan West London, berdasarkan informasi dari London College for Islamic Studies, yang menganggapnya sebagai ahli di bidang pernikahan dan perceraian.
Syaikh Arwani juga dikenal kritikannya terhadap rezim Assad, yang ia sebut “lebih jahat dari tindak kriminal…lebih rendah dari binatang”.
Pada saat Syria Crisis Week tahun 2012, ia berbicara tentang kenangannya di negeri asalnya, termasuk pengalamannya terkait pembunuhan Hama pada 1982 yang terjadi saat ia berusia 16 tahun. Syaikh Arwani mengatakan bahwa ia terpaksa melarikan diri dari Suriah setelah ia dijatuhi hukuman dengan hukuman mati karena mengambil foto tragedi setelah pembantaian itu terjadi. (siraaj/arrahmah.com)