(Arrahmah.com) – Oleh Maulana Mustofa*
Namanya Muhammad Qunneita, usianya 31 tahun saat beliau syahid. Beliau dari kamp pengungsi Shati di Jalur Gaza, saat itu dia telah berada di Suriah selama empat bulan, membantu serta melatih tentara pembebasan Suriah.
Menurut laporan tertanggal 12 desember 2012, Qunneita syahid (Insyaa Allah) dalam pertempuran di sekitar lapangan terbang Aleppo di mana dia telah membantu melatih pejuang Arab dan Muslim yang berada di Suriah. Aktivis di Suriah juga mengatakan Qunneita telah menjadi tokoh terkemuka di Brigade Al-Qassam Hamas.
Setelah Qunneita meninggal, seorang pejabat militer di Gaza melalui situs berita yang berafiliasi dengan Hamas ‘Palestine Now’ mengakui Quinneita sebagai komandan lapangan Brigade Izzuddin Al-Qassam.
Gaya berperang Hamas banyak diadopsi oleh pasukan pembebasan Suriah, terutama strategi terowongan di Qusayr saat menghadapi syiah “Hizbullah”. Pejabat Hamas di Damaskus sendiri diusir oleh rezim Assad ketika itu, setelah Hamas diketahui diam-diam membantu mujahidin Suriah.
Pengusiran Hamas
Hubungan Hamas dan “Hizbullah” Lebanon ketika itu menegang. Setelah pernyataan Hamas yang menyerukan Milisi Syi’ah “Hizbullah” agar hengkang dari Suriah, kini “Hizbullah” membalas dengan rencananya akan mengusir anggota Hamas dari Beirut.
Memanasnya hubungan kedua pihak dipicu setelah pernyataan Hamas tersebut. Kini, beberapa pemimpin dan anggota Hamas terancam akan terusir dari Beirut. Bahkan, lima pejuang Hamas telah ditangkap milisi Syiah “Hizbullah” Lebanon saat pasukannya melakukan invasi militer di kota Qusayr, propinsi Suriah.
Pimpinan Hamas di Beirut, Ali Barakah pun dipanggil petinggi Syiah Lebanon. Dalam pertemuanya dengan Kepala Divisi Intelijen milisi Syiah “Hizbullah” Lebanon, Wafiq Shafa, pimpinan Hamas tersebut diancam untuk tidak ikut campur soal Suriah. Wafiq juga mengancam akan menutup seluruh kantor perwakilan Hamas di Beirut Selatan jika Hamas dianggap tidak lagi mau bekerja sama.
Ali Barakah dan seluruh anggotanya pun diperintahkan segera meninggalkan Beirut. Seluruh sel Hammas di Beirut Selatan juga mendapat perintah untuk segera angkat kaki dari Lebanon.
Jika Hamas tidak segera melaksanakan ancaman milisi Syiah “Hizbullah” itu, maka milisi Syiah “Hizbullah” Lebanon akan mengusir seluruh anggota Hamas dengan paksa. “Hizbullah” juga mengancam akan melakukan sweeping khususnya di wilayah-wilayah kota Beirut yang ditempati Hamas.
*Penulis adalah pengamat timur tengah
(adibahasan/antiliberalnews/arrahmah.com)