RIYADH (Arrahmah.com) – Menyoal pribadi dan pemimpin yang tawadhu’, maka kita dapat berkaca kepada Raja Faishal bin Abdul Azis (rahimahullah). Berikut petikan pidato beliau di depan Kementrian Kominfo kerajaan Arab Saudi pada masa pemerintahannya, sebagaimana dilansir ACT, Senin (6/4/2015).
Bismillahirrahmaanirrahiim
“Aku tidak ingin setiap hari orang-orang menyiarkan lewat radio maupun televisi bahwa Fasihal mengatakan ini dan itu, berbuat ini dan itu, ingin melakukan ini dan itu. Karena bila Faishal bekerja, maka itu dalam rangka menunaikan tugas yang diembannya, bukan agar media memuat gambarnya baik di surat kabar maupun layar kaca. Faishal hanya bekerja untuk Allah, kemudian untuk umat dan negaranya.
Aku memohon kepada awak media untuk tidak mempublikasikan gambar diriku atau pujian-pujian terhdap diriku serta nyanyian-nyanyian yang menyanjung diriku.
Jujur, aku memang bukan orang yang selalu mengikuti berita melalui radio maupun televisi. Namun terkadang aku tanpa sengaja mendengar radio atau melihat televisi menyiarkan dan menayangkan sanjungan tentang diriku dll, semua itu membuatku terganggu.
Ketahuilah…. Bila Faishal melakukan tugasnya maka tidak usah diberi ucapan terima kasih. Karena semestinya dialah yang harus berterima kasih dan memuji Allah, karena Dia (Allah) yang telah memberiku taufiq untuk melaksanakan tugas dan kewajibanku. Aku umumkan kepada kalian wahai rakyatku, bahwa aku tidak ridha dengan pujian-pujian tersebut. Dan mengenai hal ini aku telah berulang kali memperingatkan Menteri Informasi dan Komunikasi.”
Alhamdulillaahi Robbil ‘aalamiin
Semoga Allah merahmati Raja Faishal Bin Abdul Aziz -rahimahullah-
(adibahasan/arrahmah.com)