PATNA, INDIA (Arrahmah.com) – Sekitar 600 siswa kelas 10 sekolah menengah atas di India Timur, telah dikeluarkan karena terlibat kecurangan dalam ujian dalam pekan ini, ungkap otoritas pendidikan India, Jum’at (20/3/2015), sebagaimana dilansir oleh Yahoo News.
Insiden ini menjadi perhatian luas setelah rekaman televisi India menunjukkan para orang tua dan teman-teman siswa memanjat tembok gedung sekolah untuk memberikan lembar contekan kepada siswa yang sedang melaksanakan ujian.
Lebih dari 1,4 juta siswa kelas 10 ikut tes di lebih dari 1.200 sekolah menengah di seluruh negara bagian Bihar, India. Mereka menghadapi tekanan luar biasa karena mereka harus lulus ujian untuk melanjutkan pendidikan mereka.
Guru-guru dan pejabat departemen pendidikan negara yang mengawasi ujian telah menangkap ratusan siswa yang telah menyelundupkan buku-buku teks atau potongan-potongan kertas untuk menyontek.
“Ini hampir tidak mungkin untuk melakukan ujian yang adil tanpa kerja sama orang tua,” kata PK Shahi, menteri pendidikan Bihar. Dia mengatakan bahwa hal itu tidak mungkin untuk memantau 6 juta orang tua dan orang lain yang menemani siswa ke pusat-pusat pelaksanaan ujian.
Otoritas negara itu mengerahkan polisi di semua sekolah di mana ujian dilangsungkan, “tapi kita tidak bisa menggunakan kekuatan untuk mengusir para orang tua,” katanya.
Hampir dua lusin orang tua ditahan setelah mereka tertangkap membantu anak-anak mereka, tetapi setelah beberapa jam, akhirnya para orang tua itu dibebaskan.
Pada Jum’at, pengadilan tinggi di ibukota negara bagian, Patna, memerintahkan kepala polisi Bihar untuk memastikan bahwa ujian itu berlangsung secara jujur.
Otoritas pendidikan negara itu telah membatalkan ujian yang diadakan di empat pusat pelaksaan ujian setelah mereka menerima laporan terjadinya kecurangan dalam skala besar.
Sekretaris Dewan Ujian Sekolah Bihar, Sriniwas Tiwari, mengatakan bahwa siswa yang tertangkap melakukan kecurangan bisa dilarang untuk ikut ujian sampai tiga tahun, dan diperintahkan untuk membayar denda atau bahkan dikirim ke penjara.
Kecurangan dalam ujian tampaknya sudah menyebar sangat luas di Bihar, meskipun belum ada laporan tentang siswa yang dikirim ke penjara karena melakukan pelanggaran ujian.
Menyontek telah menjadi kebiasaan lama di India. Namun, siapa sangka, tindakan tercela ini telah menjadi tradisi yang mengakar di India, hingga para orang tua rela memanjat tembok sekolah hanya untuk memberikan contekan pada anaknya.
Lapangan kerja yang minim menjadikan persaingan antar siswa semakin sengit. Siswa yang mendapat rekam nilai buruk dipastikan tidak akan mendapat pekerjaan ataupun kursi di perguruan tinggi.
Sehingga, di India, nilai buruk seringkali diasosiasikan dengan pengangguran.
Banyak siswa di India putus sekolah karena gagal lulus tes saat mengenyam pendidikan di kelas 10 dan kelas 12.
Meskipun demikian, melihat kerelaan orang tua untuk mempertaruhkan hidup dan berani menanggung resiko jatuh dari ketinggian mengejutkan banyak warga India.
Kejadian ini ramai diperbincangkan di media sosial. Sebagian pengguna Twitter menyatakan bahwa fenomena ini datang dari nilai-nilai dalam keluarga yang saling membantu, meskipun dalam perbuatan tercela seperti ini.
Sementara itu, media lokal NDTV, mengunggah foto yang memperlihatkan para siswa tengah menyontek ketika mengerjakan soal ujian.
Aditya Kalra, seorang wartawan Reuters yang berbasis di India, mengunggah foto di berita utama surat kabar Hindustan Times yang memperlihatkan para keluarga siswa memanjat tembok sebuah sekolah di Bihar.
(ameera/arrahmah.com)