SYDNEY (Arrahmah.com) – Sebuah sekolah dasar dan pusat Islam di Dee Why, Sydney Utara, telah menjadi target dari spanduk anti-Islam, yang membawa pesan kebencian terhadap Muslim, saat anak-anak di sekolah itu sedang mengadakan acara Harmony Day.
“Hal ini mengerikan karena spanduk-spanduk itu diletakkan di luar salah satu sekolah yang paling multikultural di pantai utara,” kata Jaksa Agung Brad Hazzard kepada Australia Daily Telegraph pada Kamis (19/3/2015), sebagaimana dilansir oleh onislam.net.
“Ini bahkan lebih mengerikan karena spanduk itu dipasang pada saat sekolah merayakan Harmony Day,” tambahnya.
Hazzard mengomentari serangan Islamophobia terbaru di Australia yang menargetkan masjid Islamic Society Manly Warringah di South Creek Rd.
Spanduk itu yang diletakkan pada tiang itu berbunyi: “Islam = terorisme” dan “zona bebas Syariah”.
“Populasi Muslim lokal kami adalah orang-orang yang sangat damai, menghargai, dan jelas mereka memiliki pandangan yang jauh lebih baik tentang kehidupan ketimbang orang-orang yang meletakkan spanduk ini,” kata Hazzard.
Dengan adanya spanduk anti-Islam itu pihak manajemen Masyarakat Islam Manly Warringah Faris Bawazier mengungkapkan bahwa masyarakat memberikan dukungan yang menggembirakan terhadap komunitas Muslim.
“Saya sangat berterima kasih kepada orang-orang yang mendukung kami, terutama orang-orang disekitar kami,” katanya.
Muslim, yang telah berada di Australia selama lebih dari 200 tahun, membentuk 1,7 persen dari populasi Australia yang diperkirakan berjumlah 20 juta jiwa.
Sentimen anti-Muslim semakin meningkat setelah serangan anti-teror baru-baru ini, yang dianggap sebagai serangan terbesar dalam sejarah Australia, di mana 15 orang ditangkap dari wilayah barat laut Sydney.
Serangan itu juga diikuti oleh sejumlah besar serangan anti-Muslim, termasuk sebuah masjid yang dirusak di Queensland dan ancaman langsung yang ditujukan kepada Mufti Besar Australia.
(ameera/arrahmah.com)