RIYADH (Arrahmah.com) – Deputi Putra Mahkota Muhammad Bin Naif, Deputi Premier II dan Menteri Dalam Negeri, mengirimkan peringatan keras kepada semua orang yang berencana untuk mengacaukan keamanan dan stabilitas Kerajaan bahwa, “ada orang yang siap mengorbankan nyawa untuk membela agama mereka, bangsa, kepemimpinan dan warga negara.” Demikian kutip SPA, Kamis (19/3/2015) saat ia berbicara pada sesi akhir latihan gabungan mobilisasi sektor keamanan (Homeland 85).
Sementara, tentara keamanan Saudi pada Rabu (18/3) mengakhiri latihan sepekannya di perbatasan Irak. Sebelumnya, di tempat yang sama, 3 tentara tewas diduga akibar serangan “teroris” pada Januari lalu.
Petugas perbatasan dan unit lai Kementerian Dalam Negeri juga telah menyelenggarakan latihan “gabungan taktis pertama” di utara kota Arar, sebagaimana dilaporkan SPA.
Latihan itu dimulai akhir bulan lalu. SPA mengatakan bahwa satu skenario merupakan upaya menanggulangi musuh “yang menyerang perbatasan dengan kendaraan.” Sebanyak 1500 personel penjaga perbatasan, pusat kontrol komando berteknologi tinggi, departemen kutom dan agensi lainnya turut andil dalam latihan itu.
Perbatasan utara kini menerapkan sistem pagar ganda yang dilengkapi radar, serta kamera pengintai yang berjajar sepanjang ratusan kilometer. Sistem pertahanan tersebut merupakan garda depan Kerajaan dalam menghadang penyusup.
Insiden penyerangan terhadap para petugas perbatasan Januari lalu, menjadi pelajaran demi keamanan wilayah gurun Suwayf, utara Arar. Tidak boleh ada lagi penyusup yang menyerang Kerajaan dari sisi Irak.
“[Tentu] untuk membuatnya kedap hamir mustahil,” ujar sumber diplomat barat.
(adibahasan/arrahmah.com)