LANGSA (Arrahmah.com) – Sebanyak 40-an siswa kota Langsa tingkat menengah atas/sederajat semangat mengikuti Daurah Siswa kota Langsa yang dilaksanakan Lembaga Dakwah Sekolah DPD II HTI Kota Langsa di Aula Setda Kota Langsa, Ahad (15/3/2015).
Ketua Lembaga Dakwah Sekolah DPD II HTI Kota Langsa Dharmawansyah, ST, MT dalam sambutannya menjelaskan bahwa kegiatan Daurah Siswa ini dilaksanakan sebagai bentuk kewajiban kita semua dalam menyelamatkan generasi-generasi muda Islam dari upaya pendangkalan aqidah yang semakin memprihatinkan. Banyak kelompok-kelompok yang tidak menginginkan Islam bangkit sehingga salah satu cara mereka menghancurkan Islam adalah dengan menjauhkan generasi muda dari pemahaman Islam. Dharmawansyah juga menjelaskan tentang krisis identitas remaja Muslim sebagai umut terbaik.
Acara yang mengangkat dengan tema “Selamatkan remaja dari pendangkalan Aqidah” ini dibuka oleh Dinas Pendidikan Kota Langsa yang diwakili Kabid Dikmen Dinas Pendidikan Kota Langsa Sudarto, S.Pd.
Dia memaparkan bahwa kondisi remaja saat ini memang cukup memprihatinkan khususnya siswa Kota Langsa. Hal ini lanjutnya, berdasarkan informasi yang diterima pihaknya dari kepolisian bahwa ada siswa yang kedapatan bermain judi di kantin saat jam belajar.
“Pelanggar syariat yang terjadi selama ini termasuk banyak dilakukan oleh siswa kita bahkan ada yang kedapatan bersama mami atau lebih dikenal “germo” juga ada yang dicambuk karena khalwat” ungkap Sudarto.
Dia berharap kedepan kegiatan seperti ini akan terus dilakukan tentunya dengan peserta yang berbeda. Dan diharapkan juga dapat diteruskan kesekolah-sekolah yang lain untuk ikut serta dalam kegiatan. Karena memang, lanjutnya kegiatan ini diketahui oleh Dinas Pendidikan Kota Langsa.
Usai pemutaran multimedia guna membangkitkan semangat Islam, dilanjutkan dengan acara inti yaitu pemaparan materi tentang selamatkan remaja dari pengangkalan aqidah oleh Novendri, S.Pd salah satu guru prestasi Aceh tahun 2014.
Dalam materinya Novendri menjelaskan rusaknya generasi muda Islam merupakan sebab dari lemahnya remaja Muslim dalam memahami Islam yang dipangkali oleh ketidakpahaman akan tujuan hidup yang sebenarnya. Sehingga aktivitas yang dilakukan para remaja Muslim tidak berdasarkan aturan yang benar.
“Inilah salah satu sebab kenapa harus ada negara yang menerapkan aturan Islam secara total. Sehingga upaya-upaya pendangkalan aqidah tidak akan terjadi” terangnya.
Para peserta daorah terdiri dari 42 orang siswa dan 7 orang guru pendamping yang masing-masing dari MAN 1, MAN 2, SMA 4, SMA 5. Juga SMA Muhammadiyah, SMK Al Wasliyah, SMK 2 dan SMK 5. Acara daurah siswa Kota Langsa tersebut berakhir pukul 12.30 WIB usai penyampain agenda follow up ke sekolah-sekolah sebagai tindak lanjut dari kegiatan dimaksud. (azm/*/arrahmah.com)