TORONTO (Arrahmah.com) – Sebuah proyek sosial dilakukan 3 pelajar Muslim Toronto demi meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Ummat Islam. Kegiatan ini juga menginspirasi masyarkat New York, Jerman, Swedia, dan Norwegia. Demikian lansir WB, Jum’at (13/3/2015).
Dengan berpose sebagai orang yang ditutupi matanya, pelajar Toronto berdiri di antara 2 papan, dengan tangan terbuka. Papan petama bertuliskan, “Saya Muslim, saya dilabeli sebagai teroris, dan papan kedua bertuliskan, “Saya mempercayai anda, apakah Anda mempercayai Anda? Peluklah saya.”
Alhamdulillah, proyek yang dinamai “the Blind Trust Project” ini direspon positif masyarakat. Para pejalan kaki tanpa ragu memeluk para pelajar itu.
Bahkan, video dokumentasi proyek ini diikuti Muslimin lainnya di New York, Jerman, Swedia and Norwegia. Di New York, Karim Metwaly yang turut mempraktikkan “peluk seorang Muslim” juga disambut pelukan hangat warganya yang super sibuk. Di Jerman, seorang pria Suriah juga mendapatkan pelukan yang banyak dari warga sekitarnya.
Saat diwawancara The Huffington Post Kanada, ketiga pelajar penginisiasi proyek ini tidak mengetahui idenya menyebar begitu luas.
Maaz Khan, yang bekerjasama dengan Mustafa Mawla dan Asoomii Jay, mengatakan, ide menutup mata Mawla datang saat mereka sedang mendokumentasikan video lain.
“Siapa saja bisa memukul Mawla, atau menyakitinya. Sangat senang bisa melihat orang-orang begitu baik,” ujar Khan.
Tanpa menyangka kesuksesan proyek itu, Khan mengatakan bahwa ia bahagia jika pesan positifnya dapat mencairkan ketegangan akibat Islamofobia. Sebelumnya, iklim sosial sempat memanas, ditandai dengan vandalisme di Masjid Alberta, dan pembunuhan imigran Irak di AS.
“Kami menutup mata [Mawla], maka [ia] tidak bisa melihat siapapun, siapa saja bisa memeluknya. Kami terbuka untuk siapapun,” pungkasnya.
(adibahasan/arrahmah.com)