(Arrahmah.com) – Beberapa sumber pada Kamis (5/3/2015) menyampaikan kabar telah syahidnya Komandan Dewan Militer Jabhah Nushrah ‘Abu Humam As-Syami’ yang juga dikenal dengan nama ‘Faruq As-Suri’.
Abu Humam As-Syami diketahui sebagai orang kedua dalam jajaran petinggi Jabhah Nushrah, setelah amir mereka ‘Syaikh Al-Fatih Abu Muhammad Al-Jaulani’ hafidhahullahu. Abu Humam As-Syami adalah putra asli Ghouta Timur, pinggiran Damaskus.
Hingga kini belum belum ada konfirmasi resmi dari Jabhah Nushrah mengenai kabar syahidnya beliau. Namun untuk lebih mengenal sosoknya, berikut biografi singkat beliau yang dipublikasikan oleh Muqawamah Media pada Jum’at (4/3).
Faruq As-Suri
Abu Humam As-Syami pada masa mudanya telah melakukan perjalanan ke Afghanistan pada akhir tahun 90’an. Disana beliau mendapatkan pelatihan militer pertamanya selama setahun penuh di kamp Al-Ghuraba’ yang dipimpin oleh Syaikh Abu Mus’ab Az-Zarqawi rahimahullahu. Abu Hamam As-Syami menunjukkan potensi dan prestasi yang luar biasa selama pelatihan, sehingga ketika ia telah menyelesaikan pendidikannya di kamp Al-Ghuraba’, ia diangkat menjadi komandan militer untuk wilayah Al-Matar di Kandahar sebelum invansi Amerika ke Afghan. Kemudian beliau menjadi salah satu pelatih di kamp pelatihan cikal-bakal Al-Qaeda di Khurasan. Syaikh Usamah bin Ladin rahimahullahu menunjuknya secara langsung untuk menjadi mentor bagi para mujahidin Suriah yang berada di Afghanistan.
Lalu Abu Humam As-Syami ditugaskan oleh Al-Qaeda Khurasan untuk pindah dan bertugas di Al-Qaeda Irak mendekati waktu jatuhnya rezim Saddam Husein pada tahun 2003. Disana ia sempat bertugas bersama Abu Mus’ab Az-Zarqawi dan Abu Hamzah Al-Misri hingga akhirnya ia ditangkap oleh pihak intelejen Irak dan kemudian diserahkan pada rezim Assad.
Dengan fadhilah Allah Abu Humam As-Syami bisa keluar dari cengkraman rezim Assad dan kemudian hijrah kembali ke Afghanisan. Lalu beliau ditugaskan kembali untuk membentuk jaringan Al-Qaeda di Suriah, namun beliau tertangkap di Lebanon dimana ia menghabiskan masa tahanan selama lima tahun di penjara Rumiyah.
Setelah revolusi Suriah terjadi dan Jabhah Nushrah terbentuk, ia ditugaskan oleh Al-Qaeda Khurasan untuk memimpin Al-Qaeda Syam dalam format Jabhah Nushrah bersama Syaikh Al-Fatih Abu Muhammad Al-Jaulani. Dan secara resmi Jabhah Nushrah mengumumkan Abu Humam As-Syami sebagai Panglima Militer tertinggi Jabhah Nushrah.
Sampai saat ini, kami masih menunggu rilis dan konfirmasi resmi dari Jabhah Nushrah terkait berita kesyahidan sang Panglima ‘Abu Humam As-Syami’. Namun, apapun fakta yang akan kita dengarkan nanti tidaklah akan menyurutkan gelombang kebangkitan dan kemenangan Islam di bumi Syam. Dengan izin Allah jihad akan terus berlanjut walaupun satu per satu para komandan terbaik kita bergugugran mendahului kita.
(banan/arrahmah.com)