NEGEV (Arrahmah.com) – Otoritas penjajah “Israel” pada Rabu (4/3/3015) menghancurkan empat rumah milik suku Badui di Negev, sebagaimana dilansir oleh Ma’an News Agency.
Penduduk setempat mengatakan kepada Ma’an News Agency bahwa buldoser yang dikawal oleh polisi “Israel” menghancurkan dua rumah, milik anggota keluarga al-Qassasi dan al-Khawatra. Mereka mengatakan bahwa itu adalah kedua kalinya otoritas “Israel” menghancurkan rumah-rumah di desa itu.
“Ini merupakan ketidakadilan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap kami dan kami tidak bisa tinggal diam. Ini bukan tentang pembongkaran satu atau dua rumah, melainkan seluruh rumah-rumah di desa ini.”
“Hari ini mereka menghancurkan empat rumah dan satu minggu yang lalu mereka menghancurkan delapan rumah,” kata Ismail al-Khawatra kepada Ma’an News Agency.
Dia menambahkan bahwa otoritas “Israel” telah menghancurkan 25 rumah di desanya dalam beberapa bulan terakhir.
Pada 2013, pihak berwenang “Israel” mengatakan bahwa rumah-rumah dari 1.500 warga di desa itu akan dibongkar karena daerah itu telah diubah menjadi zona militer tertutup.
Sejak saat itu, warga telah berjuang melalui jalur pengadilan dan mencegah desa itu dari pembongkaran. Namun, pihak berwenang “Israel” telah menghancurkan rumah-rumah pribadi mereka.
Badui di “Israel” tinggal di 45 desa yang belum diakui yang tersebar terutama di daerah antara Bersyeba dan Arad. Mereka adalah sisa-sisa penduduk Badui yang tinggal di seberang Gurun Negev sampai tahun 1948, ketika 90 persen dari mereka diusir oleh “Israel”.
Penghancuran rumah dan tidak tersedianya layanan dasar dan akses ke infrastruktur, merupakan bagian dari kampanye berkelanjutan yang dilancarkan oleh komite perencanaan dan konstruksi “Israel” terhadap desa-desa suku Badui di padang pasir Negev, yang didiami oleh sekitar 70-90,000 suku Badui.
(ameera/arrahmah.com)