ALEPPO (Arrahmah.com) – Sebuah serangan mematikan pada markas intelijen rezim Nushairiyah di Aleppo menewaskan sedikitnya 20 tentara rezim, menurut laporan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) pada Rabu (4/3/2015).
Serangan yang dimulai dengan ledakan bom yang kuat di sebuah terowongan menargetkan kantor intelijen di Aleppo, bertujuan untuk merebut bangunan namun gagal.
Pertempuran sporadis masih terus berlanjut namun bentrokan berat telah mereda.
Sumber dari kedua sisi menegaskan bahwa beberapa bagian dari bangunan telah dihancurkan dalam serangan di pinggiran barat Aleppo tersebut.
Dalam sebuah pernyataan yang diedarkan oleh pendukung Jabhah Nushrah di Twitter, kelompok itu mengatakan bahwa “Mujahidin menghancurkan markas Intelijen Angkatan Udara dan bertempur di sekitar daerah”, seperti dilansir Al Arabiya.
Direktur SOHR mengatakan bahwa serangan itu menjadi pukulan berat bagi militer rezim.
“Ini sangat penting (markas-red), telah dilindungi dengan sangat baik,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa korban tewas termasuk anggota aparat intelijen rezim dan pejuang pro-rezim, beberapa penyerang juga dilaporkan gugur dalam operasi ini.
Aleppo, sekitar 50 km dari selatan perbatasan Turki, terbagi menjadi dua wilayah yang dikuasai oleh pasukan rezim dan Mujahidin yang berjuang untuk menggulingkan Bashar al-Assad dari kekuasaan.
Pasukan rezim Syi’ah Nushairiyah yang didukung oleh milisi sekutu telah melancarkan serangan besar di Aleppo yang bertujuan untuk mengepung Mujahidin pada bulan lalu, namun serangan tersebut mendapat perlawanan dan berhasil dipukul mundur. (haninmazaya/arrahmah.com)