BANDUNG (Arrahmah.com) – Indonesia Magnificence of Zakat (IMZ) menghadirkan kolaborasi pemateri dari kalangan praktisi seperti pegiat ZISWAF (Zakat, Infaq, Sedekah dan Wakaf) dan akademisi dalam 3rd International Islamic Philanthropy (IIP) Seminar. Demikian ungkap perwakilan akademisi UIN Bandung, Rudy Heryana dalam jumpa pers di RM Ampera Jalan PHH Mustofa No. 27 Bandung, Senin (02/03/2015).
“Kerjasama yang dilakukan IMZ dengan UIN Bandung menunjukkan adanya unsur akademis dalam acara ini. Salah satu peran akademisi yaitu mengecek seluruh makalah yang masuk kemudian yang terpilih akan dipublikasikan dalam Jurnal Internasional Nusantara Islam,” ujar Rudy.
Rudy Heryana berharap, melalui event akademis ini terlahir 3 kemaslahatan bagi Ummat Islam. “Pertama, perkembangan pemikiran, sehingga menghasilkan teori-teori baru tentang filantropi. Kedua, pembangunan aspek kelembagaan ZISWAF, ketiga, pembangunan dari aspek perilaku yakni kesadaran masyarakat muslim untuk berperan aktif dalam ZISWAF.”
Di lain pihak, Direktur IMZ Kushardanta Susilabudi mengatakan seminar ini akan menjadi ajang curah gagas perkembangan kajian fatwa serta praktek-praktek pengelolaan ZISWAF yang diterapkan kaum Muslimin dunia, khususnya di wilayah Asia Tenggara.
“Rangkaian kerjasama ini merupakan cerminan kesadaran untuk lebih dapat mengoptimalkan pemanfaatan ZIFWAF dalam peran pengentasan kemiskinan di Asia Tenggara secara lintas negara, bahkan lintas benua hingga Afrika,” pungkas Kushardanta. (adibahasan/arrahmah.com)