PALEMBANG (Arrahmah.com) – Alhamdulillah, Pemerintah provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) menganggarkan bantuan Al Quran elektronik Braile, atau huruf khusus tuna netral bekerjasama dengan Syeikh Ali Jaber. Atas inisiatif kebaikan tersebut, Sumatera Selatan akan dihadiahi Kiswah dari Ka’abah yang disulam dengan benang emas seberat 80 kilogram, sebagaimana dilansir Tribunews Palembang, Ahad (22/2/2015).
Pemprov Sumsel akan menganggarkan dana untuk membantu program pengadaan Al Qur’an Braile bersama Syeikh Ali Jaber. Rencananya, program bantuan untuk tuna netra itu akan disebarkan di Indonesia, khususnya di daerah Sumsel.
Gubernur Sumsel Alex Noerdin menjelaskan bahwa, “Pemprov akan bertahap, dua kali setahun menganggarkan Al Qur’an elektronik Braile. Sebagai imbalannya Syeikh Ali Jaber memberi Sumsel Kiswah. Dan itu akan kita pasang di belakang mimbar Masjid Raya Sriwijaya,” pada Ahad (22/02).
Syeikh Ali, sangat mengapresasi kesediaan Pemprov Sumsel untuk membantu program sosial Al Qur’an Braile untuk tuna netra. Ia berharap semakin banyak tuna netra yang bisa memperdalam Islam dengan membaca ayat-ayat suci Al Qur’an. Menurut Imam Besar Madinah itu, sebagai gantinya Sumsel akan mendapatkan Kiswah dari Ka’bah yang dimiliki oleh anggota keluarganya di Arab Saudi.
“Alhamdulillah, kami dapat hadiah Kiswah berusia 10 tahun dari kerajaan. Sebenarnya sangat berat untuk melepaskannya. Tapi karena untuk gerakan sosial tuna netra maka harus direlakan,” ujarnya kepada Sripoku.com di Griya Agung, Jalan Demang Lebar Daun Palembang, Ahad (22/2).
Menurut Syeikh, Kiswah yang akan dihadiahkannya itu merupakan kain penutup pintu Ka’bah. Jika dinominalkan, nilainya bisa mencapai Rp 20 miliar. Namun baginya Kiswah itu akan bermanfaat bila semakin banyak tuna netra yang bisa membaca dan menghafal Al Qur’an.
“Belum ada potongan Kiswah besar di Indonesia. Selama ini hanya potongan kecil Kiswah, bukan bagian kain penutup pintu. Sumsel akan jadi yang pertama,” ujar Syeikh Ali Jaber.
Seperti Sumsel, Imam Besar Masjidil Haram, Sheikh Abdurrahman As-Sudais juga turut menyumbang sedikit rezekinya kepada tuna netra di Indonesia. Ia juga turut membantu pembelian Al Qur’an elektronik Braile.
Populasi Muslim tunanetra di Indonesia
Alex mengatakan, dari sekitar tiga juta penduduk Indonesia yang mengalami tuna netra, sebagian besar adalah Muslim dan tidak mampu. Menurut Alex, pihaknya tidak ingin keterbatasan itu menghalangi orang untuk mempelajari Islam.
“Ada tiga juta penduduk Indonesia mengalami tuna netra. Sebanyak 85 persen di antaranya adalah Islam, dan 95 persen dari mereka golongan kurang mampu. Kita tidak ingin keterbatasan para tuna netra menghalami mereka mengakses agama Islam,” ujarnya.
Pernyataan tersebut disampaikan Alex ketika menjamu Imam Besar Masjidil Haram, Sheikh Abdurrahman As-Sudais di Griya Agung, Jalan Demang Lebar Daun Palembang. (adibahasan/arrahmah.com)