SALLOUM (Arrahmah.com) – Pasca ISIS meneror Mesir dengan eksekusi 21 sandera Kristen Koptiknya, pada Kamis (19/2/2015), Abdel Fatah al-Sisi telah menarik sejumlah 1.770 warganya dari Libya melalui perbatasan barat Salloum dalam 24 jam terakhir, ujar seorang pejabat Mesir.
“Jumlah warga Mesir yang kembali dari Libya melalui terminal Salloum telah meningkat selama 24 jam terakhir,” Al-Anani Hammouda, kepala keamanan provinsi Matrouh Mesir, kepada The Anadolu Agency, Jum’at (20/2).
Hammouda mengatakan bahwa, “meski situasi di persimpangan itu ‘stabil’, bala bantuan keamanan telah dikerahkan di daerah tersebut.”
Dibandingkan data resmi sebelumnya, ini merupakan minggu terbesar masuknya warga Mesir melalui Salloum selama satu hari penuh, 24 jam. Bahkan, dampak teror ISIS di Libya juga memaksa 555 warga Mesir melarikan diri dari negara Afrika Utara itu melalui persimpangan tersebut, ujar pejabat setempat.
Banyak ekspatriat Mesir telah berusaha menyelamatkan diri dari ISIS di Libya sejak Senin (16/2). Ketika itu Mesir meluncurkan serangkaian serangan udara yang diakui Sisi menargetkan ISIS, namun mengenai warga sipil di kota timur Libya, Derna.
Serangan salah sasaran itu terjadi sehari pasca video eksekusi 21 warga Kristen Koptik Mesir yang diculik ISIS di Libya dirilis secara online.
(adibahasan/arrahmah.com)