BEKASI (Arrahmah.com) – Pekan lalu tepatnya Rabu (11/2/2015) gerombolan Syiah mengganas di Perumahan Bukit Sentul, komplek perumahan Az Zikra binaan KH Arifin Ilham. Faisal Salim seorang jamaaah majelis zikir Az Zikra menjadi korban keganasan anarkisme gerombolan Syiah. Hal ini semakin mengundang rasa ingin tahu masyarakat tentang apa itu Syiah.
Sekitar seribu kaum Muslimin yang terdiri dari laki dan perempuan memadati lantai 2 Aula KH Nur Ali, Islamic Center Bekasi, Kamis (19/2/2015). Bahkan, jelang acara kajian dimulai, sekitar pukul 13.00 WIB, kaum Muslimin ternyata masih mengular di pintu masuk. Akhirnya, panitia terpaksa menyewa aula KH Nur Ali di lantai dasar guna menampung jamaah yang hadir.
Meski sudah dua lantai digunakan, namun tetap saja masih tak mampu menampung kaum Muslimin yang terus berdatangan. Sehingga mereka terpaksa mendengarkan kajian dari luar gedung.
Siang itu umat Islam antusias menghadiri dan menyimak “Kajian Umum Mengenal & Mewaspadai Bahaya Syi’ah (Studi Kasus Penyerangan Kampung Majelis Az Zikra Binaan Ustadz Arifin Ilham oleh Gerombolan Syiah).” Acara tersebut diselenggarakan Kajian Islam Bekasi (KIB) bekerja sama dengan Infaq Dakwah Center (IDC), kantor berita Voice of Al Islam (voa-islam.com) dan Tabloid Syiar Islam.
Ketua Panitia Kajian Islam Bekasi (KIB), Ustadz Abu Al Izz, Lc menyatakan panitia sangat bersyukur acara yang digelar, dihadiri kaum Muslimin dengan antusias. Meskipun, dua pembicara seperti KH Arifin Ilham dan Ustadz Daud Rasyid berhalangan hadir.
“Ini luar biasa, ini menunjukkan kesatuan umat dan pasti akan bersatu untuk menghadapi Syiah, karena bagaimanapun Syiah itu musuh bersama kita,” kata Ustadz Abu Al Izz usai kajian, di Aula KH Nur Ali, Islamic Center, Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis (19/2/2015).
Acara ini bukan tanpa tantangan, pihak panitia mengaku mendapatkan ancaman dari pihak-pihak tak bertanggungjawab. Oleh sebab itu, puluhan laskar pun disiagakan untuk mengamankan lokasi.
Ustadz Abu Al Izz yang juga menjabat sebagai Ketua Forum Anti Pemurtadan Bekasi (FAPB), memandang bahwa selain Kristenisasi, aliran sesat seperti Syiah juga menjadi ancaman di Bekasi.
“Syiah ini masuk ke ruang-ruang yang bisa saja kita tidak bisa prediksi, yang paling penting adalah kita tetap mewaspadai. Sehingga, jika Syiah mulai memancing letupan sekecil apa pun akan kita hadapi,” tegasnya.
Usai acara, Ustadz Abu Al Izz dan segenap panitia menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, khususnya kepada IDC yang turut membantu terselenggaranya acara tersebut. (azm/ahmedwidad/arrahmah.com)