RALEIGH (Arrahmah.com) – Dalam episode terbaru dari kejahatan kebencian anti-Muslim, sebuah sekolah Islam di Rhode Island dirusak oleh pengacau yang menuliskan pesan anti-Islam di pintu masuk sekolah tersebut, satu hari setelah sekolah itu ikut mengungkapkan rasa berkabungnya atas pembunuhan tiga mahasiswa Muslim di North Carolina.
“Saya tidak marah. Saya hanya sedih,” Hilmy Bakri, ketua dewan pengurus Sekolah Islam Rhode Island, mengatakan kepada Providence Journal, Ahad (15/2/2015), sebagaimana dilansir oleh onislam.
“Meskipun itu hanya kata-kata di dinding, itu sangat menyakitkan.” kata Hilmy Bakri.
Serangan itu terjadi pada Sabtu malam (14/2) ketika pengacau menyemprotkan kata-kata yang menghina Islam di pintu masuk sekolah yang melayani siswa dari pra-TK hingga kelas delapan.
Kata-kata penghinaan terhadap Islam yang disemprot dengan cat orange di pintu masuk sekolah itu berbunyi “Sekarang ini adalah kejahatan rasial” dan “babi”. Serta kata-kata kebencian lainnya yang menargetkan Nabi Muhammad (saw).
Khawatir tentang serangan Islamophobia yang terus meningkat, kelompok advokat terkemuka AS meminta kepada aparat penegak hukum setempat dan nasional untuk menyelidiki vandalisme sekolah sebagai kejahatan rasial.
Ibrahim Hooper, Direktur Komunikasi Nasional Council on American-Islamic Relations (CAIR) mengatakan bahwa Muslim Amerika meyakini bahwa pembunuhan tiga pemuda Muslim di North Carolina baru-baru ini merupakan kejahatan rasial.
Hooper mengatakan bahwa polisi juga sedang menyelidiki tindakan pembakaran yang menargetkan lembaga Islam Houston.
Moez Ghumman, lulusan dari sekolah yang menjadi target vandalisme itu mengaku kesal melihat kata-kata penuh kebencian di gedung sekolah tersebut.
(ameera/arrahmah.com)