ALEPPO (Arrahmah.com) – Pabrik farmasi masih bekerja meskipun adanya ancaman bom barel di daerah yang telah dibebaskan oleh Mujahidin Suriah yang sering menghadapi penembakan dan ledakan bom barel oleh pasukan rezim Nushairiyah.
Seorang manajer pabrik berbicara dalam kondisi anonimitas mengatakan kepada Zaman Alwasl bahwa pabriknya telah menghasilkan hampir 60% dari kapasitas produktif dan melakukan banyak pengiriman ke daerah Aleppo untuk mendapatkan bahan baku dari rezim sebagai imbalan.
Ia menjelaskan bahwa pejuang Suriah telah mencegah kegiatan bersenjata di sekitar pabrik dan mereka memfasilitasi transportasi dan mengamankan rute truk untuk pengiriman.
Seorang yang bertanggung jawab dalam sebuah batalion di Aleppo yang tidak ingin disebutkan namanya mengungkapkan bahwa mereka memiliki standar harga obat di daerah yang dibebaskan dan mengorganisir distribusi obat-obatan dengan mendirikan sebuah toko pusat untuk medis di mana toko tersebut bertanggung jawab menerima sejumlah obat-obatan dari pabrik dan kemudian mendistribusikannya ke apotek, lansir Zaman Alwasl pada Ahad (15/2/2015).
Sumber lainnya mengungkapkan bahwa sejumlah obat diselundupkan ke luar negeri, kemungkinan besar ke Irak, meskipun kebutuhan di Suriah mendesak, namun beberapa batalion mencoba untuk menghentikan tindakan seperti itu.
Sumber tersebut menyebutkan bahwa hampir 14 pabrik obat berada di daerah yang dibebaskan dan memproduksi sekitar 50% dari kapasitas produksi mereka yang hampir menutupi kebutuhan negara.
Zaman Alwasl menulis bahwa mereka sangat menjaga informasi mengenai letak pabrik-pabrik tersebut untuk melindungi mereka dari pemboman oleh pasukan rezim. (haninmazaya/arrahmah.com)