ARAB SAUDI (Arrahmah.com) – Seorang mantan anggota Dewan Syura Arab Saudi, Ahmed Al-Tuwaijri, telah membantah bahwa pihak kerajaan pernah menunjuk Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris. Pengacara menegaskan bahwa pernyataan resmi tentang masalah itu disalahartikan, lansir WB pada Sabtu (14/2/2015).
Berbicara kepada Rotana Khalijia TV, Al-Tuwaijri mengatakan bahwa Ikhwanul Muslimin termasuk dalam bangsa dan negara, sehingga tidak ada orang berakal yang dapat menetapkan itu sebagai organisasi teroris. Kepala Organisasi Internasional Keadilan menunjukkan bahwa gerakan ini “besar, membentang dari Indonesia ke Maroko.”
Dia juga menekankan bahwa hubungan antara Ikhwanul Muslimin dan kerajaan bernilai bersejarah, meskipun baru-baru ini hubungannya naik dan turun. Kebaikan antara kedua belah pihak “tidak boleh dilupakan,” katanya.
Hubungan antara Ikhwanul Muslimin dan Arab Saudi diperkirakan akan kembali semula sebelum penunjukan yang menganggap Ikhwanul Muslimin sebagai kelompok teroris di bawah kepemimpinan Raja Abdullah. Gerakan itu beroperasi secara bebas di kerajaan sebelum rekomendasi dari mantan kepala Pengadilan Kerajaan, Khalid Al-Tuwaijri, untuk melarang itu. Dia digambarkan sebagai pemimpin kampanye melawan Ikhwanul Muslimin di Arab Saudi.
(banan/arrahmah.com)