CAROLINA (Arrahmah.com) – Ribuan pelayat berkumpul untuk menghadiri upacara pemakaman tiga mahasiswa Muslim yang meninggal dunia di Carolina utara. Polisi memperkirakan 5.500 orang hadir dalam acara tersebut.
Ayah dari dua korban mengatakan kepada para pelayat bahwa anak-anaknya menjadi korban kejahatan kebencian dan rasa sakitnya tak terlukiskan, lansir BBC pada Kamis (12/2/2015).
Anak perempuan dan menantunya ditembak mati di rumah mereka di Chapel Hill oleh teroris yang tinggal tak jauh dari rumah mereka.
Craig Hicks yang telah membunuh Deah Shaddy Barakat, Yusor Mohammad dan Razan telah menyerahkan diri ke polisi. Polisi mengklaim bahwa mereka masih menyelidiki apakah tindakan Hikcs dimotivasi oleh kebencian agama.
Dalam laporan awal, polisi mengklaim bahwa pembunuhan dipicu karena adanya perselisihan ruang parkir.
Wartawan BBC yang melaporkan langsung dari lokasi pemakaman mengatakan banyak pelayat yang merasakan bahwa pembunuhan itu dipicu oleh sesuatu yang jauh lebih dalam dari sekedar perselisihan ruang parkir.
“Itu adalah upacara pemakaman terbesar yang pernah terjadi,” ujar Nisrin Shabin. “Mereka terus berdatangan dan itu ajaib.”
Ghada Salameh mengatakan dia menghadiri pernikahan pasangan tersebut pada Desember lalu dan sekarang menghadiri pemakaman mereka.
“Saya kira itu adalah kejahatan kebencian.”
Radmehr seorang mahasiswa berusia 15 tahun yang keluarganya berasal dari Iran mengatakan: “Saya pikir itu mungkin melawan agama kami.”
Ayah korban, Samad mengatakan bahwa dirinya tidaklah terlalu relijius, namun mereka (para korban) adalah orang-orang yang baik. (haninmazaya/arrahmah.com)