DHIBA (Arrahmah.com) – Seorang pria ditembak mati oleh polisi Tunisia pada Ahad (8/2/2015) dalam bentrokan yang meletus saat aksi protes dengan isu ekonomi digelar di kota Dhiba, dekat perbatasan Libya, ujar saksi mata.
Protes di Tunisia di tahun 2010 memicu revolusi yang mengubah dunia Arab, dan negara-negara seperti Libya dan Suriah juga mengalami revolusi yang masih berlangsung hingga saat ini.
Tunisia sendiri relatif stabil saat ini namun banyak warga yang masih frustasi mengenai kurangnya pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran yang tinggi dan kenaikan harga yang cukup drastis.
Protes di Dhiba dimulai dua hari lalu setelah peraturan mengenai pajak yang dikenakan pada pedagang lokal dan warga juga menuntut lebih banyak kesempatan dan lapangan pekerjaan, lansir Al Arabiya.
Saksi mata mengatakan polisi menembakkan peluru dan gas air mata untuk membubarkan massa yang dilaporkan telah membakar
sebuah kantor polisi di kota tersebut.
“Seorang pemuda ditembak mati oleh pasukan keamanan….terdapat banyak korban luka,” ujar Said Kamar Abd-Latif, pejabat lokal.
Pada Jum’at (6/2), pemerintah koalisi yang baru mulai menjabat. Mereka menghadapi tindakan “penyeimbangan”. Pemberi pinjaman internasional ingin mengekang pengeluaran publik yang tinggi, termasuk dengan memotong subsidi politik yang
sensitif pada makanan pokok dan bahan bakar dan warga Tunisia resah atas biaya hidup serta prospek ekonomi.
(haninmazaya/arrahmah.com)