MANCHESTER (Arrahmah.com) – Seorang pekerja dewan Manchester telah ditangguhkan dari pekerjaannya atas komentar anti-Islam di Facebook, setelah dewan melihat itu sebagai pelanggaran kode etik pegawai, sebagaimana dilanir OnIslam, Selasa (27/1/2015).
“Kami mengharapkan standar tertinggi dalam perilaku dari karyawan dan melihat hal ini sangat serius,” kata juru bicara dewan, dikutip Manchester Evening News, Senin (26/1).
“Karyawan yang bersangkutan telah diskors (sementara) penyelidikannya berlangsung.”
Masalahnya tersetus ketika Dave Balderstone, teknisi IT (46), membalas pesan Partai Nasional Inggris BNP dengan komentar Islamofobia pada Facebook.
Pesan BNP telah diposting awal bulan ini dalam sebuah pernyataan pada latar belakang dari Union Jack yang berbunyi: “Bukankah aneh bahwa di Inggris: bendera kita menyinggung banyak orang, namun manfaat kita tidak (dihargai)….”
Balderstone membalas posting dengan pesan, “Tendang Islam dari Inggris – kita perlu negara kita dikembalikan,”
Seorang anggota masyarakat menghubungi Manchester Evening News (MEN) yang menyatakan jijik terhadap komentar tersebut. Setelah itu, pemimpin Dewan Manchester memutuskan untuk menangguhkan karyawannya.
“Meskipun kami belum menerima keluhan dari anggota masyarakat yang menghubungi MEN, kami sedang menyelidiki hal ini lebih lanjut di bawah prosedur disiplin dewan berdasarkan informasi yang MEN telah berikan,” kata juru bicara dewan.
Di antara ‘kutipan favorit’ terdaftar di Facebook-nya adalah kalimat: “Jangan menyinggung siapa pun, bisa saja Anda tersingkir karenanya.”
Sejak diskors dari dewan, dia telah mengubah status pekerjaannya di Facebook menjadi ‘wiraswasta – pembersih rawa’.
BNP, partai politik sayap kanan kulit putih satu-satunya, terkenal karena serangan terhadap imigran dan Muslim Inggris.
Sama seperti English Defence League (EDL), sayap kanan BNP memainkan kartu imigrasi untuk menyalakan sentimen terhadap Muslim dan imigran.
BNP memenangkan kursi dewan utama dan kursi Parlemen Eropa pada tahun 2009, memenangkan satu kursi dewan di kedua Lancashire dan Leicestershire, dan satu kursi Parlemen Eropa masing-masing di Yorkshire dan Humber dan North West England.
Pada bulan Maret 2012, sebuah penelitian mengungkapkan bahwa hampir setengah dari pendukung BNP berpikir “mempersiapkan konflik antara kelompok yang selalu berbeda selalu atau kadang-kadang yang dibenarkan untuk diselisihi.”
Inggris adalah rumah bagi sekitar hampir dua juta minoritas Muslim.
Sebuah jajak pendapat di Financial Times menunjukkan bahwa Inggris adalah negara yang paling mencurigai Muslim.
Sebuah jajak pendapat dari Evening Standard menemukan bahwa bagian yang cukup besar dari penduduk London memiliki opini negatif tentang Muslim. (adibahasan/arrahmah.com)