POSO (Arrahmah.com) – “Sudah jatuh tertimpa tangga” mungkin menjadi sebuah pepatah yang menggambarkan apa yang tengah dialami oleh Ummu Khaulah. Pada Ahad (11/1/2015) lalu, putri kesayangan Ummu Khaulah yang baru berusia tiga tahun ditabrak lari oleh seorang pengendara sepeda motor tak dikenal di depan rumahnya ketika ia ingin menyeberang jalan.
“Waktu itu dia mau menyebrang jalan raya, tapi mainannya jatuh di tengah jalan. Terus pas dia balik mau ambil mainannya nah sudah di situ dia ditabrak,” ungkap Ummu Khaulah kepada Kiblat.net pada Rabu, (21/1) di kediamannya di Desa Tabalu, Kecamatan Poso.
Pelaku tabrak lari sempat dikejar oleh sang suami, Caco. Namun pelaku keburu melarikan diri. Akhirnya, mereka membawa Khaulah untuk dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Poso. Keesokan harinya, Senin (12/1), usai melaksanakan shalat berjamaah di mushola RSUD Poso, Caco yang kelihatannya sudah lama diintai tiba-tiba digerebek Tim Densus 88.
“Sudah keluar dari mushola belum lama dia jalan, baru berapa langkah langsung tiba-tiba dia ditangkap, langsung dibawa,” cerita Ummu Khaulah.
Setelah dua pekan, Caco baru diberi kesempatan untuk menelepon istrinya dan memberi kabar. Menurut penuturannya, suaminya mengaku dalam kondisi baik-baik saja. “Sudah dua kali saya ditelepon, dan kondisinya sehat dan baik-baik saja tidak diapa-apakan, sempat juga saya tanya kabarnya teman di atas (Imron), katanya sama-sama torang dua (mereka berdua, red) satu ruangan,” tambahnya.
Caco ditangkap bersama enam orang lainnya atas tuduhan sebagai kurir Santoso. Saat dikonfirmasi tentang surat penangkapan suaminya, Ummu Khaulah mengaku bahwa dirinya sudah menerima surat penangkapan suaminya, namun sudah dititipkan pada Sairin, tokoh masyarakat Desa Tabalu. “Surat penangkapannya sih ada Pak, tapi saya sudah kasih sama Pak Sairin, katanya mau dilihat dan mau baca dahulu,” jelasnya kepada kontributor Kiblat.net.
Ummu Khaulah juga mengatakan bahwa ia bersama Ummu Ahmad, istri Imron yang juga ditangkap pada 12 Januari lalu menyatakan bahwa keduanya sudah bertemu dengan Wakapolres Poso Kompol Bogiek Sugiyarto.
Ditanya tentang pertemuan tersebut, Ummu Khaulah menjawab bahwa Wakapolres berjanji akan membantu. “Saya dan istrinya Imron ketemu dengan Wakapolres Poso, waktu itu katanya mau dibantu supaya tidak seperti anak ayam kehilangan induk. Wakapolres bilang mau dibantu biar cuma sedikit,” ungkap Ummu Khaulah.
Caco sudah memiliki lima orang anak, anak kelimanya baru lahir selama 16 hari. “Adiknya Khaulah ini baru (berusia) 16 hari, waktu hari keempat kakaknya ditabrak. Hari keenam abinya ditangkap,” ujar Ummu Khaulah dengan nada sendu.
Sampai saat ini, Khaulah dalam kondisi patah kaki kanannya, sedangkan kepala bagian depannya masih memar akibat tabrak lari oleh orang tak dikenal itu.
(banan/arrahmah.com)