PERANCIS (Arrahmah.com) – Sutradara Perancis Isabelle Matic telah mengumumkan keputusannya untuk memeluk Islam di akun Facebook-nya. Ia membuat pengumuman mengejutkan ini hanya beberapa hari setelah terjadinya serangan di Charlie Hebdo, kantor majalah satir Perancis yang kerap menghina Islam dan Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam, di Paris Rabu (7/1/2015) lalu.
“Hari ini, saya menunaikan rukun Islam pertama. Tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya,” kata Matic dalam pesan yang diposting di halaman Facebook-nya pada Ahad (11/1).
Dalam pesan lainnya, ia menyampaikan bagaimana ia mengambil keputusan besar itu dan efeknya pada keyakinannya dalam kebebasan berekspresi.
“Antara pembunuhan di kantor Charlie Hebdo dan peristiwa lainnya yang telah saya ikuti: Saya [memutuskan] menjadi seorang Muslim,” tulis Matic.
Namun demikian, sebagai seorang mualaf, ia masih memiliki pandangan berbeda mengenai serangan di Charlie Hebdo yang menewaskan jajaran kartunis penghina Nabi. Baginya kartun-kartun yang diterbitkan Charlie Hebdo bisa saja diacuhkan dan dianggap bukan menggambarkan sosok Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam.
“Apakah saya masih mendukung kebebasan berekspresi bagi semua orang dan Charlie Hebdo pada khususnya?! Ya,” tulis Matic pada Rabu (14/1).
“Berkenaan dengan posisi saya terhadap karikatur Nabi, saya akan menyampaikan kepada Anda teks SMS yang saya terima pagi ini dari sebuah masjid yang cukup sejalan dengan pikiran saya sejak awal adanya kartun-kartun itu, jauh sebelum saya menjadi seorang Muslim ,” tambahnya.
“Mereka mengolok-olok Muhammad dan tidak menyakiti Muhammad. Mereka mengolok-olok satu karakter yang mereka bayangkan dan mereka beri nama [Muhammad]. Orang ini bukan Nabi kita,” tulisnya.
“Orang Mekah menertawakan Muhammad dengan panggilan Modamam. Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam tersenyum. Ya, dia tersenyum! Dan dia berkata: Mereka mengolok-olok Modamam dan bukan aku,” tulis Matic.
“Kebijaksanaan adalah jawaban untuk provokasi. Dan ini adalah apa yang Nabi (Shalallahu ‘alaihi wa sallam) kita tercinta ajarkan kepada kita.
“Jadi ketika Charlie Hebdo akan dipublikasikan in syaa Allah, tidak menyita perhatian. Jangan menanggapi provokasi itu. Dan jangan menganggap mereka penting,” tambahnya.
Dalam edisi Rabu ini, majalah Charlie Hebdo kembali menerbitkan kartun seorang pria yang mereka klaim sebagai Nabi umat Islam di sampulnya.
Sampul tersebut “menggambarkan” Nabi Muhammad (Shalallahu ‘alaihi wa sallam) dengan air mata jatuh dari pipinya, memegang poster yang menyatakan, “Je suis Charlie” atau “Saya Charlie” di bawah judul “Semuanya Dimaafkan.”
Edisi ini adalah edisi pertama setelah dua Mujahidin yang terkait dengan Al-Qaeda Jazirah Arab atau Al-Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP) menyerang markas Charlie Hebdo di Paris, menewaskan 10 jurnalis dan dua penjaganya, sebagai pembalasan atas penghinaan yang kerap dilakukan majalah satir mingguan itu tehadap Nabi Muhammad Sahallahu ‘alaihi wa sallam.
Peristiwa ini merupakan sebuah puncak sejarah panjang majalah yang menyinggung jutaan Muslim di seluruh dunia.
(banan/arrahmah.com)