TEL AVIV (Arrahmah.com) – Komite pemilihan parlemen “Israel” akan membahas apakah akan memperluas pemukiman di Tepi Barat yang diduduki untuk mengakomodasi orang-orang Yahudi Prancis yang mungkin berimigrasi ke “Israel” setelah serangan pekan lalu di Paris, The Jerusalem Post melaporkan, Kamis (15/1/2015).
Pertemuan komite yang direncanakan itu datang sebagai tanggapan atas permintaan pemimpin Partai Meretz Zahava Gal-On, demikian The Jerusalem Post melaporkan pada Rabu (14/1).
Awal pekan ini, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa pemerintahannya juga akan membahas langkah-langkah yang bertujuan untuk mempromosikan imigrasi Yahudi dari Perancis – dan sisanya dari Eropa – ke “Israel”.
Sejumlah pejabat “Israel” menyerukan kepada orang-orang Yahudi Perancis untuk berimigrasi ke “Israel” yang diproklamirkan sebagai negara Yahudi setelah empat orang Yahudi tewas dalam serangan bersenjata di sebuah supermarket di Paris Jum’at lalu.
Serangan itu terjadi setelah serangan pada Rabu lalu di markas tabloid satir Paris Perancis Charlie Hebdo, yang menyebabkan 12 orang tewas.
Pada Rabu (14/1), Menteri Perumahan “Israel” Uri Ariel mengatakan bahwa ia sudah mulai mengambil langkah-langkah untuk mempersiapkan perumahan di Tepi Barat untuk calon imigran Yahudi Perancis.
“Tidak ada keraguan bahwa orang-orang Yahudi Perancis, yang sudah sangat mengenal pemukiman Zionis di Tepi Barat, akan mau menetap di sana setelah mereka tiba di “Israel”,” ungkap Ariel.
Dua hari yang lalu, ribuan orang “Israel” ikut ambil bagian dalam pemakaman massal empat orang Yahudi yang tewas, yang tubuhnya dibawa ke “Israel” untuk dimakamkan di Yerusalem Barat.
Netanyahu dan Presiden “Israel” Reuven Rivlin menghadiri pemakaman, bersama dengan pemimpin oposisi Isaac Herzog dan Menteri Energi dan Lingkungan Hidup Perancis Segolene Royal.
(ameera/arrahmah.com)