JAKARTA (Arrahmah.com) – Ustadz Fuad Al Hazimi, Sekretaris Majelis Syariah Jama’ah Ansharu Syariah mengingatkan andil sebagian umat Islam dalam tarian dan gendang opini yang dimainkan oleh orang-orang kafir. Contoh kasus teranyar adalah peristiwa serangan maut terhadap majalah penghina Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, Charlie Hebdo, di Paris, Rabu (7/1) lalu.
Ustadz Fuad Al Hazimi mengatakan kepada Salam Online pada Sabtu (10/1/2015) bahwa, ratusan ribu umat Islam dibantai di Suriah, Palestina, dan di tempat lainnya, dunia bungkam! Tetapi 12 orang yang dibunuh dalam serangan maut di markas media mingguan penghina Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dunia ramai, bahkan menjadikan para penista Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam itu seolah pahlawan.
“Ini terbukti banyak Muslim yang dibantai seperti di Suriah, diabaikan, dianggap sepi. Tapi 12 orang yang tewas dibunuh malah jadi pahlawan,” kata Ustadz Al Hazimi saat silaturrahim dengan sejumlah jurnalis dari berbagai media Islam di kantor Ansharu Syari’ah di Bilangan Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (10/1) sore kemarin.
Menurutnya, banyak umat Islam yang ikut latah. Dan di internal umat Islam sendiri terjadi krisis kepercayaan kepada pemimpin dan para tokohnya. “Alhamdulillah, media Islam di Indonesia tak ikut latah mengutuk,” katanya menambahkan.
Sejumlah jurnalis dari berbagai media Islam, Sabtu (10/1) sore mengadakan silaturrahim dan dialog dengan Jama’ah Ansharu Syari’ah di kantor pusat, Bekasi, Jawa Barat. Selain Ustadz Fuad Al Hazimi, hadir dalam kesempatan ini Amir Ansharu Syari’ah Ustadz Muhammad Achwan, Ketua Majelis Syuro Ustadz Abdul Rohim Ba’asyir, dan juru bicara Ustadz Ahmad Fatih. (adibahasan/arrahmah.com)