LONDON (Arrahmah.com) – Setidaknya 2.100 orang meninggal di penjara Suriah pada tahun 2014 dan dari tubuh mereka menunjukkan tanda-tanda penyiksaan, sebuah kelompok pemantau mengatakan, pada Jum’at (9/1/2015), mengutip pernyataan dari para keluarga tahanan yang meninggal, sebagaimana dilansir oleh World Bulletin.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mengatakan bahwa mereka yakin angka yang sebenarnya jauh lebih tinggi tetapi Observatorium tersebut hanya melaporkan kasus di mana keluarga telah menerima mayat atau sertifikat kematian dari penjara.
“Pihak penjara memberitahu kepada para keluarga tahanan bahwa tahanan meninggal karena sebab alamiah, seperti serangan jantung,” kata kepala Observatorium Rami Abdulrahman kepada Reuters.
Para pejabat Suriah belum bisa dihubungi untuk memberikan komentar.
Pejabat PBB mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki bukti-bukti penyiksaan, pembunuhan dan kelaparan di penjara Suriah dan kepala cabang intelijen dan fasilitas penahanan masuk dalam daftar tersangka potensial.
Lebih dari 76.000 orang tewas dalam perang tahun 2014, ungkap Observatorium tersebut, dan PBB mengatakan bahwa sebanyak 200.000 telah tewas sejak konflik Suriah dimulai.
Pada Januari 2014, mantan jaksa kejahatan perang yang ditugaskan oleh Qatar mengatakan bahwa mereka telah menemukan “bukti jelas” yang menunjukkan adanya penyiksaan sistematis dan pembunuhan sekitar 11.000 tahanan di penjara-penjara Suriah.
(ameera/arrahmah.com)