JAKARTA (Arrahmah.com) – Pemerintahan Jokowi lewat Kementerian Kelautan dan Perikanan mengatakan, Indonesia telah memberikan pengelolaan pulau-pulau kecil kepada pihak asing. Demikian Direktur Pendayagunaan Pulau-pulau Kecil Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau Keci (KP3K) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Rido M Batubara di Jakarta, Kamis (8/1/2015).
Rido menyebut, gugusan Pulau Bawah di Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau pengelolaannya diberikan kepada investor asal Singapura melalui badan usaha PT Pulau Bawah. Selain di Anambas, ada dua gugusan pulau lainnya yaitu Gili Gede di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan gugusan Kepulauan Keramat Sumbawa, yang juga di NTB.
Pulau Gili Gede di Lombok Barat akan dikembangkan oleh investor asal Australia melalui badan usaha PT Marina Del Rey. Nilai investasi awal yang akan digelontorkan perusahaan sejumlah US$ 5,5 juta. Terakhir gugusan Pulau Keramat di Sumbawa juga akan dikembangkan oleh investor asing asal Prancis melalui badan usaha PT Surya Namaskar. Investasi awal yang siap digelontorkan perusahaan mencapai Rp 95 miliar.
“Gili Gede kita akan jadikan kawasan marina sedangkan gugusan Kepulauan Keramat akan dijadikan resort dan kebun organik. Pulau Keramat termasuk di dalamnya Bedil dan Temudong sebesar 66 hektar akan dijadikan resort dan akan ada kegiatan kebun organik,” kata Rido.
Konsep pembangunan wisata bahari berkelas dunia seperti di Maladewa sedang dikembangkan oleh pemerintah. Banyak investor asing yang antre membangun kawasan-kawasan pulau dan laut yang indah di Indonesia. Maladewa di Sumadera Hindia, sukses mengembangkan wisata laut berkelas dunia dan banyak diincar pelancong, karena menyajikan wisata laut dan pantai yang eksklusif dan indah, yang didukung oleh infrastruktur wisata dan sumber daya manusia yang baik.(azm/fn/arrahmah.com)