AFGHANISTAN (Arrahmah.com) – Mengumpulkan informasi dari dokumen-dokumen rahasia oleh mantan analis NSA Edward Snowden, Der Spiegel melaporkan bahwa “daftar target yang harus dibunuh” yang digunakan oleh pasukan NATO AS di Afghanistan termasuk anggota Taliban berpangkat rendah, lapor Story Raw, seperti dilansir WB pada Selasa (6/1/2015).
Menurut dokumen yang baru dirilis, NATO mempertahankan daftar panjang – termasuk hingga 750 nama di mana – warga Afghanistan juga ditargetkan untuk dibunuh, termasuk anggota tingkat menengah dan bawah Taliban bersama dengan “penjahat” yang diduga mendukung para “pemberontak”.
Menurut laporan lapangan dan dokumen internal, Der Spiegel mendokumentasikan upaya teror terhadap anggota Taliban bernama Mullah Niaz Mohammad – yang dijuluki “Doody” dalam laporan itu – pada tahun 2011. Namun, alih-alih menewaskan Mullah Niaz, teror tersebut malah menyebabkan kematian seorang anak di dekatnya, sementara ayah sang anak mengalami luka kritis.
Menurut laporan itu, “Doody,” yang berada pada nomor 3673 dalam daftar target yang akan dibunuh NATO, telah ditunjuk sebagai tingkat prioritas tiga pada skala 1-4 oleh NATO, yang berarti dia tidak terlalu penting dalam struktur kepemimpinan Taliban.
Bidikan ke darat yang dilakukan oleh kru dari helikopter tempur Apache Inggris menunjukkan pilot dan penembak diberi lampu hijau untuk membunuhnya, namun rudal Hellfire yang mereka luncurkan malah mengenai anak malang itu dan ayahnya.
Menyadari mereka telah melewatkan target mereka, pilot Apache kemudian malah lanjut menembakkan 100 peluru ke arah “Doody” dengan pistol 30-mm, hingga menyebabkan pria itu mengalami luka kritis.
Ketika menggambarkan fase “pembersihan”, Michael T. Flynn, kepala intelijen Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) di Afghanistan, bahkan dilaporkan mengatakan kepada sekelompok pejabat Jerman: “Satu-satunya Thalib yang baik adalah Talib yang mati.”
(banan/arrahmah.com)