MESIR (Arrahmah.com) – Mesir mengatakan pada Selasa (30/12/2014) bahwa pekerjaan untuk memperluas zona penyangga yang dibangun di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza untuk mencegah “militan” menyusup dari kantung Palestina akan dimulai pekan depan, lapor AFP.
Sebuah zona penyangga dengan lebar 500 meter sekarang sedang dibangun di sepanjang sekitar 10 kilometer dari perbatasan, di mana ada sebanyak 800 rumah yang dibongkar untuk proses itu.
Pekerjaan akan dimulai minggu depan untuk memperluas 500 meter lagi, kata Gubernur provinsi Sinai Utara, Abdel Fattah Harhur.
Harhur mengatakan kepada AFP bahwa dia telah bertemu keluarga dari daerah itu untuk dievakuasi dan mengatakan kepada mereka bahwa mereka perlu untuk menginformasikan pihak berwenang kota perbatasan Rafah apakah mereka ingin kompensasi finansial atau alternatif perumahan.
Pembangunan zona penyangga dilakukan setelah sebuah bom pada 24 Oktober menewaskan 30 tentara Mesir dan melukai banyak lainnya.
Setelah kejadian itu, Mesir mengumumkan keadaan darurat selama tiga bulan di bagian Utara Sinai, sebuah kawasan terpencil namun strategis yang berbatasan dengan “Israel” dan Gaza.
Mesir menuduh “militant” Palestina melancarkan serangan untuk melawan pasukan keamanan mereka di mana serangan tersebut telah meningkat sejak tentara junta menggulingkan Presiden Muhammad Mursi yang berasal dari Ikhwanul Muslimin pada tahun lalu.
Tentara junta juga telah meningkatkan penghancuran terowongan Gaza yang mereka klaim digunakan untuk menyelundupkan senjata, makanan dan uang oleh kelompok “militan” Hamas Palestina.
Mereka mengatakan telah menghancurkan lebih dari 1.600 terowongan sejak penggulingan Mursi.
Pejuang perlawanan di Semenanjung Sinai telah menewaskan puluhan polisi dan tentara sejak penggulingan presiden terpilih. Mereka melakukan perlawanan atas tindakan keras polisi terhadap pendukung Mursi yang telah membunuh lebih dari 1.400 orang.
(banan/arrahmah.com)