MANILA (Arrahmah.com) – Banjir dan tanah longsor yang dipicu oleh Badai Tropis Seniang menyebabkan sedikitnya 31 orang tewas dan tujuh hilang di Filipina, kata para pejabat pada Selasa (30/12/2014).
Badai, yang juga dikenal sebagai Jangmi, membawa hujan lebat ke pulau selatan pulau Mindanao pada Senin (29/12), di mana banjir menghancurkan jembatan dan jalan dan memaksa ribuan warga mengungsi ke pusat-pusat evakuasi.
Pada Selasa badai itu menghantam pulau-pulau bagian timur dan tengah Filipina, yang menyebabkan banyak orang tewas.
Bertiup kencang hingga 50 mil per jam (80 kilometer per jam), Bagai Seniang menewaskan 12 orang ketika tanah longsor mengubur dua mobil van dan enam rumah di dekat jalan raya pegunungan di bagian timur Kota Catbalogan, ungkap Walikota Stephanie Uy-Tan.
Dia menambahkan bahwa suara masih terdengar dari salah satu mobil van yang terkubur itu dan upaya-upaya penyelamatan pun dilakukan.
Olive Luces, seorang pejabat pertahanan sipil daerah, mengatakan bahwa 11 anggota keluarganya meninggal setelah rumah mereka tersapu oleh banjir bandang di provinsi Cebu tengah. Enam orang lainnya hilang di kota yang sama.
In eastern Leyte province’s Tanauan town, devastated last year by Typhoon Yolanda, army rescuers retrieved five bodies from a house buried by a landslide.
Di kota Tanauan Provinsi Leyte bagian timur, yang hancur tahun lalu oleh Topan Yolanda, penyelamat militer mengambil lima mayat dari rumah yang tertimbun tanah longsor.
Seorang pria berusia 65 tahun tenggelam di provinsi Lembah Compostela bagian selatan sementara warga lain tetap hilang setelah melintasi sebuah sungai.
Di provinsi Bohol tengah, seorang pria berusia 80 tenggelam dan seorang gadis berusia 10 tahun tewas dalam tanah longsor yang melanda rumahnya di Butuan selatan Kota, kata para pejabat.
Awal bulan ini, Taifun Hagupit mempengaruhi lebih dari 1 juta orang Filipina, menyebabkan setidaknya 21 orang tewas. Tahun lalu Topan Yolanda mengakibatkan lebih dari 6.300 tewas dengan lebih 1.000 masih hilang. Rata-rata sebanyak 15 topan melanda Filipina setiap tahun.
(ameera/arrahmah.com)