MISRATA (Arrahmah.com) – Pasukan yang setia kepada pemerintah Libya melakukan serangan udara untuk pertama kalinya pada Ahad (28/12/2014), menghantam kota Misrata.
Kolonel Ahmed Mesmari mengklaim serangan itu sebagai tanggapan atas upaya baru oleh Fajr Libya yang ingin merebut terminal kunci pengekspor minyak, Al-Sidra, seperti dilansir AFP.
Penduduk setempat mengatakan serangan menghantam sekolah penerbangan dekat bandara Misrata, pelabuhan dan pabrik baja, lansir Al Jazeera. Namun tidak ada laporan mengenai korban atau kerusakan.
Mohamed el-Hejazi, juru bicara angkatan bersenjata yang loyal kepada Perdana Menteri Abdullah al-Thinni mengatakan angkatan udara telah menyerang pelabuhan Misrata.
Sedangkan juru bicara pasukan yang bersekutu dengan Fajr Libya, Ismail Shukri, menegaskan bahwa serangan udara telah terjadi namun serangan itu tidak menyebabkan kerusakan.
“Bandara di Misrata masih bekerja normal. Penerbangan baru saja terjadi,” ujarnya.
Seorang pejabat perusahaan minyak, Mohammed al-Harari mengatakan pada Sabtu (27/12) bahwa 850.000 barel minyak hilang karena kebakaran di lima tangki penyimpanan.
Fajr Libya tengah berupaya untuk menguasai Al-Sidra di dekat terminal Ras Lanuf sejak Kamis kemarin ketika serangan mereka menewaskan sedikitnya 22 tentara Libya.
Tujuh dari 19 tangki minyak di Al-Sidra terbakar sebagai akibat dari pertempuran. (haninmazaya/arrahmah.com)